Sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @shana1922 menunjukkan kisah pilu yang dialami oleh putrinya. Dia menuliskan sang anak sakit dengan gejala demam, keringat di malam hari serta sakit kepala.
“Mulai sakit tanggal 12/08/2022 gejalanya sakit kepala, demam, keringat di malam hari,” kata @shana1922. Hari ke-17 sejak pertama kali sakit, anak tersebut mulai berhalusinasi dan tatapan matanya kosong. Akhirnya dia menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit dan dokter menyatakan dia terkena tifus. “Ini udah masuk ruangan rawat, di video ini kakak lagi berhalusinasi mau beli es di kantin padahal lagi di dalam ruangan,” ungkapnya. Setelah seminggu dirawat ia diizinkan pulang, namun baru sehari di rumah sang ibu merasa kondisi anak semakin menurun. Akhirnya si anak dilarikan kembali ke rumah sakit sayangnya tidak bisa dirawat lagi. “Setelah seminggu di rawat, kakak di bolehkan pulang tepatnya tanggal 4 September. Di video ini tanggal 5 September kondisi kakak menurutku mulai gak baik, aku larikan ke UGD, sampai di sana si kakak disuruh pulang alasannya baru keluar (rumah sakit) kemarin, gak bisa dirawat lagi,” lanjut kata pemilik video. Sang ibu semakin khawatir lantaran saat diajak bicara anaknya tidak merespon apapun. Bahkan ia sudah tidak bisa duduk sehingga buang air kecil di kasur. Melihat kondisi kesehatan anaknya yang semakin buruk, lagi-lagi ia berusaha membawa anaknya ke UGD. Diketahui ia berangkat menggunakan mobil angkot milik tetangga. “Aku lari kan lagi ke UGD, pinjam mobil angkot tetangga,” tulisnya. Kemudian untuk penanganan lebih lanjut, pihak rumah sakit melakukan CT Scan terhadap anak ini. Ternyata ia mengalami radang otak. “Tanggal 07/09/2022 kita pergi scan, hasil scan keluar bikin aku syok, kakak mengidap radang otak,” kata ibu dari anak yang ternyata mengidap radang otak. Pada akhirnya anak perempuan ini menyerah, ia mengehembuskan nafas terakhir pada 15 September 2022. “Kakak sudah sembuh, dah bahagia di sana, maafin mama kalo selama ini belom bisa jadi ibu yang baik buat kaka, mama sayang kakak Imah.” tutupnya. Mengenal Penyakit Radang Otak Radang otak adalah kondisi peradangan pada jaringan otak yang memicu gejala gangguan saraf. Beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain kejang, penurunan kesadaran, demam, halusinasi, dan gangguan dalam bergerak. Penyakit ini terjadi karena infeksi virus, bakteri serta jamur. Infeksi virus ini bisa langsung menyerang otak atau melalui organ tubuh lain. Jenis virus yang menyebabkan radang otak meliputi: Virus herpes simpleks, penyebab penyakit herpes di mulut dan herpes genital, serta herpes pada bayi Virus Varicella zoster, penyebab cacar air dan herpes zoster Virus Epstein-Barr, penyebab penyakit mononukleosis Virus penyebab penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubela Virus dari hewan, seperti rabies dan virus nipah Virus SARS-CoV-2 (COVID-19) Untuk mencegah penyakit radang otak ini, anak-anak dianjurkan untuk vaksin Japanese Enchepalitis (JE). Vaksin ini sudah mendapatkan rekomendasi dari badan kesehatan dunia (WHO) dan bisa diberikan pada anak umur 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. Penulis: Zahra Azria
0 Comments
Rizky Billar meminta doa untuk kelancaran operasi hernia yang akan dijalani anaknya, Muhammad Leslar Al-Fatih Billar. Hal itu diketahui lewat postingan instagramnya pada Senin. (19/09/2022). Namun, belum ada keterangan lebih lanjut dari Rizky Billar maupun Lesti Kejora terkait operasi yang akan dijalani anak mereka. "Mohon doanya agar operasi hernia Fatih dilancarkan," tulis Rizky Billar dalam Instagram pribadinya, @rizkybillar. Apa itu Hernia?Mengutip laman Stanford Medicine Children's Health, hernia adalah kondisi di mana bagian dari organ atau jaringan (seperti usus) menonjol ke daerah yang tidak biasa. Bagian organ tersebut muncul melalui area lemah dalam dinding otot, sehingga muncul benjolan di bawah kulit. Secara umum, penyakit ini dialami oleh orang dewasa. Namun, ternyata hernia juga bisa terjadi pada anak-anak bahkan bayi. Ada dua jenis hernia yang menyerang anak, yakni hernia inguinalis dan hernia umbilikalis. Hernia inguinalis lebih sering terjadi di daerah selangkangan. Hernia jenis ini bisa terjadi pada anak-anak yang anggota keluarganya memiliki riwayat terkena hernia inguinalis. Penyebab lain juga bisa terjadi karena adanya masalah kemih atau reproduksi lainnya. Sementara itu, hernia umbilikalis biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur. Umumnya hernia umbilikalis menutup dengan sendirinya ketika anak berusia 1 tahun sehingga tidak perlu operasi. Tindakan operasi sendiri lebih sering dilakukan pada hernia inguinalis. Gejala Hernia Pada Bayi Dikutip dari laman Web MD, hernia pada bayi dapat dilihat dengan mudah ketika bayi tersebut sedang menangis, batuk, atau mengejan saat mencoba buang air besar. Hal itu karena proses tangisan, batuk, dan mengejan akan memberi tekanan pada perut anak. Gejala lebih lanjut dari penyakit ini bisa terjadi saat usus terperangkap di dalam lubang dan tidak bisa masuk kembali. Dokter menyebutnya hernia inkarserata, untuk gejalanya adalah sebagai berikut:
Cara Mengatasi Hernia pada AnakHernia umbilikalis biasanya tidak berbahaya dan tidak terasa sakit sehingga tak perlu membutuhkan penanganan yang khusus. Beberapa penyebab risiko bayi terkena hernia umbilikalis yaitu karena bayi terlahir prematur dan berat bayi terlalu rendah saat lahir. Hernia jenis ini akan hilang dengan sendirinya, namun jika umur anak sudah mencapai 5 tahun dan tak kunjung sembuh, silahkan periksakan diri ke dokter. Sedangkan, untuk mengatasi anak yang menderita hernia inguinalis dengan gejala dan komplikasi yang cukup serius, maka perlu ditangani melalui tindakan operasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong kembali benjolan dan menguatkan lagi bagian yang lemah dari dinding abdomen. Itulah penjelasan, jenis, gejala dan penangan mengenai penyakit hernia pada anak. Jika menemukan gejala di atas segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penulis: Zahra Azria Sebuah video di TikTok memperlihatkan perjuangan seorang ibu berlari-lari mencari pertolongan saat anaknya mengalami kejang. Video yang diunggah oleh akun TikTok @bucinhalal2 pada Kamis, (15/09/2022) itu viral. Dalam video rekaman CCTV tampak seorang ibu panik mengetahui anaknya mengalami kejang. Ia pun berlari membawa sang anak ke luar rumah untuk mencari pertolongan. Pada keadaan tersebut ia tak lagi memperdulikan tokonya dan pintu rumah yang belum terkunci. Begitu sampai di teras rumah, beruntung ada mobil sedang melintas kemudian mobil tersebut berhenti untuk menolong sang ibu dan anak. Pengendara mobil langsung mengantar ibu dan anak tersebut ke rumah sakit terdekat. “Kejadian yg membuat kami hampir hancur… beruntung ada mobil pengendara mobil lewat dan reflek menolong kami,” tulis pemilik akun @bucinhalal2. Berkat bantuan mobil tersebut, anak laki-laki itu mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tepar. Ibunya kemudian merasa sangat bersyukur atas bantuan yang didapatkan. “Saat itu, kami merasa ada doa2 kami yg allah kabulkan. karna sepertinya kami rela menukar doa kami manapun dgn satu doa yg khusus saat itu. Tuhan maha tahu isi hati hambanya..walau blm sempat kami panjatkan Tuhan mengerti tangisan kami saat itu," lanjutnya. Tak lupa ibu dari anak tersebut mengucapkan rasa terima kasih kepada pengendara mobil yang sudah menolongnya. Ia bersyukur bertemu dengan orang yang begitu baik sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Video yang sudah mendapatkan lebih dari 900 ribu like ini menuai banyak respons dari warganet. Mereka ikut haru dengan perjuangan ibu tersebut dan juga memuji kebaikan pengemudi mobil yang mau menolong sesama. “Aku langsung reflek nangis , karena terharu perjuangan ibu, sebagai anak yang sakit sakitan tau banget perjuangan ibu saat anaknya sakit itu gimana,” kata salah satu warganet. “terimakasih untuk pengendara honda city yg baik hati.semoga sehat selalu y dede kecil,” tulis warganet lainnya. Pertolongan Pertama Pada Kejang Secara Umum Ketika anak mengalami kejang, ada beberapa tips atau pertolongan pertama yang bisa orang tua lakukan. Dikutip dari cuitan Twitter @afrkml atau Rizal Do yang merupakan seorang tenaga medis, berikut pertolongan pertama mengatasi kejang. Usahakan tetap tenang Usahakan tetap dalam keadaan tenang, kamu bisa melonggarkan pakaian anak agar ia bisa bernafas dengan nyaman. Kamu juga bisa meletakkan bantal atau barang lembut lainnya di bawah kepala anak. Kendalikan risiko cedera Pastikan anak terhindar dari benda yang berisiko menimbulkan cedera. Sebaiknya jauhkan anak dari jangkauan benda-benda berbahaya, misalnya pisau, alat yang mudah jatuh, aliran listrik, dan benda-benda pecah-belah. Kendalikan risiko aspirasi Aspirasi merupakan masuknya benda asing ke saluran napas, misalnya cairan/muntahan. Untuk mengendalikan ini baringkan tubuh anak dalam posisi miring secara perlahan mengikuti arah kejang. Hal ini bertujuan agar muntah, minuman atau makanan yang ada di dalam mulut bisa keluar. Dengan begitu bisa meminimalisir anak akan tersedak. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut Banyak mitos beredar di masyarakat, saat anak kejang orang tua bisa memasukkan sendok, jari, kain, atau benda lainnya ke dalam mulut sang anak. Faktanya tindakan tersebut tidak benar, lantan memasukkan benda ke dalam mulut anak yang sedang kejang bisa meningkatkan risiko cedera pada gigi, rahang serta menyumbat saluran napas. Jangan memberi minum orang yang sedang kejang Jangan memberi minum kepada anak yang sedang kejang, jika dilakukan bisa meningkatkan risiko aspirasi sehingga memicu sumbatan jalan napas. Ada juga mitos yang berkembang bahwa anak yang mengalami kejang bisa diredakan dengan kopi. Hal itu tidak benar, beberapa penelitian menunjukkan kafein di dalam kopi justru akan meningkatkan frekuensi kejang karena kemampuannya mengganggu kerja neurotransmitter pada otak. Penulis: Zahra Azria Bayi 11 Bulan Kena Bronkitis Karena Terpapar Asap Rokok Ayahnya, Ini Gejala Awal yang Muncul9/13/2022 Sebuah video TikTok viral lantaran seorang ibu menceritakan kisah anaknya yang terkena penyakit bronkitis. Berdasarkan video tersebut, anak yang masih berusia 11 bulan mengidap bronkitis karena terpapar asap rokok dari ayahnya.
“Kalau yang udah punya anak, yuk egonya minggir sebentar buat ga ngerokok daripada gabisa gendong anak,” pesan akun TikTok @telormcd. Dikutip dari laman Alodokter, bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini biasanya ditandai dengan batuk, terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi pada dinding bronkus. Lebih lanjut, video yang telah disukai lebih dari 230 ribu itu menceritakan kronologi dan gejala anaknya terkena bronkitis. “Waspada, buat para suami yang merokok. Anak aku awalnya demam, batuk & pilek. Pas di cek ternyata anak aku bronkitis,” kata sang ibu melalui video TikToknya di akun @telormcd. Akibatnya, sang anak harus melakukan pengobatan dengan uap dua kali sehari, diberi obat tetes hidung, antibiotik, dan obat batuk pilek lainnya. Rangkaian pengobatan ini dilakukan untuk mengeluarkan lendir dari mulut dan hidungnya. “Dan sekarang pengobatannya harus uap 2x sehari. Dikasih obat tetes idung, antibiotic & obat bapil lainnya. Supaya reak dan ingusnya bisa keluar dari muntah, pup atau hidung jadi pernafasannya jadi lebih lega,” pungkasnya. Pada postingan lainnya, ia menceritakan lebih rinci gejala awal anaknya menunjukkan gejala bronkitis. “Awalnya dia batuk, sampe kalau lagi tidur udah pules tbtb batuk kenceng kebangun terus muntah. Trs mulai demam & pilek. Nafasnya juga mulai ada 'ngok' gitu kalau malem,” kata dia. Dia dan suaminya kemudian membawa sang anak ke rumah sakit. Anak tersebut mendapatkan perawatan dengan cara di uap. Namun besoknya sang anak kembali demam tinggi mencapai 40,2. “Batinku berkata: oke ini kenapa2. Akhirnya dibawa ibuku ke UGD. Panasnya udah 40,2 & badannya sempet menggigil bgt sebelum aku sampe RS,” lanjutnya. Ketika cek lab dan PCR hasil yang didapatkan bagus. Namun begitu dokter yang menanganinya melakukan tindakan lebih lanjut ternyata sang anak terkena bronkitis. “Setelah dokter visit dan periksa ternyata anakku bronkitis,” tutup dia. Penulis: Zahra Azria |