ASI (air susu ibu) memiliki banyak nutrisi dan antibodi. Karena itu, ASI tidak hanya dijadikan makanan saja, melainkan bisa juga untuk memandikan bayi. Mandi ASI dianggap memberikan sejumlah manfaat bagi kulit bayi. Menurut laman momjunction, berikut manfaatnya: 1. Melembapkan kulit ASI emngandung asam lemak, seperti asam oleat, asam palmitat, dan asam linolenat. Asam lemak ini dapat bekerja untuk mengunci kelembapan kulit. Karena itu, jika bayi memiliki kulit kering dan gatal, mandi dengan ASI bisa menjadi solusinya lho. 2. Memperbaiki kerusakan kulit Asam linolenat yang terdapat dalam ASI memiliki dua varian, yaitu asam lemak omega-3 dan omega-6. Dua varian ini dapat menurunkan respons peradangan pada kulit yang rusak akibat sinar UV. Artinya, mandi ASI dapat membantu menyembuhkan luka bakar akibat sinar matahari pada kulit bayi. 3. Menyembuhkan luka Asam lemak omega dalam ASI dapat menyembuhkan luka ringan dan meredakan nyeri. 4. Menenangkan ruam popok dan eksim Penelitian menunjukkan bahwa ASI dapat digunakan sebagai obat yang aman untuk menyembuhkan dermatitis popok (ruam popok) dan eksim. Oleh karena itu, mandi ASI dapat menjadi pengobatan rumahan yang ideal untuk masalah kulit ini. 5. Mencegah pump and dump (untuk ibu) Ibu yang memeras ASI selama pembengkakkan payudara, tidak perlu membuang ASI yang berlebih. Sebaliknya, kelebihan ASI bisa digunakan untuk memandikan bayi. Penulis: Elsa Himawan
0 Comments
Pernahkah Si Kecil melengkungkan punggungnya dan menangis saat Anda mencoba menyusuinya? Bila pernah, mungkin saja ini pertanda bahwa ASI yang ia konsumsi terasa tidak enak. Meski mungkin Anda berpikir bahwa bayi belum memiliki sensitivitas terhadap rasa, namun sebenarnya ia telah mengembangkan selera dan preferensi untuk makanan tertentu, tergantung pada apa yang Anda konsumsi saat ia tumbuh di dalam rahim.
Dari fakta tersebut, maka penting bagi setiap ibu untuk memperhatikan apa yang ia makan, terlebih saat masa menyusui. Diketahui, selain dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi, rasa ASI juga dipengaruhi oleh aktivitas yang Anda lakukan. Melansir dari Baby Gaga, Anda perlu tahu makanan serta aktivitas apa saja yang mungkin memengaruhi rasa ASI menjadi tidak enak berikut ini. 1. Membekukan lalu mencairkan ASI Menyimpan ASI perah ke dalam lemari pendingin atau freezer merupakan cara yang lumrah dilakukan banyak ibu. Menurut CDC, menyimpan ASI di dalam freezer merupakan cara yang baik untuk melindungi kualitas ASI dan mencegahnya agar tidak rusak atau terbuang percuma. Namun, saat ASI dicairkan, ada kemungkinan ASI tersebut terpisah atau terbagi menjadi dua lapisan, sehingga akan memengaruhi rasanya. Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan botol, serta penyimpanan dan pencairan ASI untuk meningkatkan kualitas dan rasanya. 2. Asparagus Sayuran ini memang tidak begitu populer di masyarakat kita sebagai bahan masakan sehari-hari. Namun usai mengonsumsi asparagus, jangan heran bila nanti air kencing atau urine Anda akan berbau kurang sedap. Hal ini disebabkan oleh senyawa asam amino sulfur nabati pada asparagus. Bila Anda mengonsumsinya saat menyusui, ini juga mungkin akan bisa memengaruhi rasa ASI Anda. 3. Makanan Pedas Mengonsumsi makanan pedas saat hamil dan usai melahirkan diketahui dapat menyebabkan mulas serta refkluks asam. Saat menyusui, makan makanan pedas juga memengaruhi rasa ASI dan dikhawatirkan bayi tidak dapat menahan rasa panas dari makanan pedas yang mungkin saja memengaruhi ASI Anda. 4. Seafood (Ikan) Meski termasuk dalam jenis makanan yang sehat, namun tak sedikit jenis ikan yang memiliki risiko terpapar merkuri dan akan berpengaruh buruk bila dikonsumsi manusia. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa bayi dapat terpapar merkuri lewat makanan yang dikonsumsi saat hamil serta melalui ASI. 5. Jeroan Meski kaya nutrisi, sebaiknya Anda menghindari mengonsumsi jeroan saat menyusui karena berisiko menularkan racun pada bayi lewat ASI. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, meski jeroan seperti ginjal dan hati merupakan sumber zat besi yang baik, namun sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya terlalu banyak saat menyusui agar terhindar dari risiko kelebihan asupan vitamin A. 6. Bawang Putih Dikenal memiliki bau yang menyengat, tak heran jika sering mengonsumsi bawang putih saat menyusui akan bisa berpengaruh pada rasa ASI. Meskipun cenderung aman dikonsumsi saat menyusui, diketahui bahwa terlalu banyak mengonsumsi bawang putih dapat menyebabkan bayi mengalami kolik, Anda. 7. Merokok Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, merokok saat menyusui dapat berisiko membuat bayi terpapar bahan kimia berbahaya melalui ASI. Tentunya Ini juga menghadirkan efek samping yang merugikan bagi Si Kecil, seperti pola tidur yang berubah atau peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak. 8. Stres Stres diketahui dapat memicu respons hormonal dalam tubuh wanita yang akhirnya berdampak negatif pada kualitas ASI. Bila suasana hati Anda sedang buruk, ini dipercaya juga bisa membuat ASI menjadi asam. 9. Makanan yang Terpapar Pestisida dan Herbisida Apa pun yang dikonsumsi ibu akan berpengaruh pada ASI-nya. Termasuk bila Anda mengonsumsi makanan yang terpapar pestisida dan herbisida. Karena menurut CDC, ada kemungkinan pestisida masuk ke dalam ASI, jadi pastikan Anda menghindari makanan yang terpapar pestisida dan herbisida. 10. Makeup Anda harus memperhatikan apa saja produk makeup yang Anda gunakan saat menyusu. Diketahui ada risiko penumpukan toksin di jaringan tubuh seperti kulit, rambut, dan juga ASI dari logam berat. Bahkan obat-obatan farmasi tertentu dapat mengandung logam berat yang dapat menumpuk di jaringan tubuh ibu dan memengaruhi ASI-nya. Penulis: Tyas Sukma Tentunya, setiap ibu berharap dapat menyusui bayi mereka yang baru lahir. Namun, ekspektasi ini seketika berubah menjadi kecemasan. Hal ini dikarenakan tak jarang, suplai ASI malahan susah keluar pasca melahirkan. Akan tetapi, moms tak perlu khawatir. Sebab, hal ini normal, jika pasokan ASI belum lancar usai melahirkan selama tiga sampai lima hari. Jika lebih dari lima hari, kemungkinannya adalah tubuh membutuhkan waktu lama untuk memproduksi ASI. Beberapa penyebab lamanya produksi ASI juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. persalinan caesar 2. mengalami kelahiran traumatis atau perdarahan post partum 3. mengalami obesitas 4. memiliki kondisi tiroid 5. menderita diabetes atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) Meskipun banyak faktor yang membuat ASI tak lancar, tetapi masih ada berbagai cara yang dapat diusahakan untuk meningkatkan produksi ASI. Menurut laman Healthline, berikut 5 cara untuk melancarkan produksi ASI: 1. Pijat area payudara Gerakan memijat dengan cara memeras dan memompa dapat menstimulasi payudara untuk membentuk situs reseptor ASI, sehingga dapat membantu meningkatkan jumlah ASI yang diproduksi. 2. Gunakan pompa Pompa ASI memiliki daya hisap yang dapat merangsang payudara, sehingga membantu memperbanyak jumlah air susu yang keluar. 3. Mandi air hangat sebelum memeras susu Suhu panas dapat mendorong payudara mengeluarkan lebih banyak ASI. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk ibu menyusui, rutin mandi air hangat sebelum memeras susu. 4. Minum banyak air ASI mengandung banyak air. Oleh karena itu, meningkatkan asupan air pada ibu dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi juga. 5. Tidur yang cukup Banyak wanita menemukan bahwa mereka menghasilkan lebih banyak ASI setelah tidur. Hal ini dikarenakan tidur membuat tubuh menjadi rileks, sehingga mampu mendapatkan aliran hormon penghasil susu yang tepat. Penulis: Elsa Himawan ASI (air susu ibu) berperan dalam memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi. Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Pada usia 6 bulan ke atas, bayi mulai diperkenalkan makanan MPASI, tetapi tetap didampingi ASI. Beranjak usia 1 tahun, barulah bayi sepenuhnya berhenti menerima asupan ASI.
Di sisi lain, World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih, agar bayi bisa mendapatkan sejumlah manfaat yang optimal. Selain memiliki banyak manfaat untuk bayi, rupanya ASI juga dapat memberikan dampak positif juga bagi para moms, lho.. Dikutip dari laman Hindustan Times, terdapat sebuah studi tahun 2017 yang menemukan bahwa wanita menyusui lebih rendah terkena risiko penyakit multiple sclerosis (MS) atau kerusakan gangguan saraf, kanker payudara, kanker ovarium, dan diabetes tipe 2. Tidak berhenti sampai di situ. Mengutip laman Healthline, masih ada sejumlah manfaat dari pemberian ASI eksklusif yang harus moms ketahui: Bagi Bayi: 1. ASI memberikan nutrisi ideal ASI mengandung proporsi yang tepat bagi bayi selama usia 6 bulan pertama. Pada hari pertama setelah melahirkan, payudara akan menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang biasanya disebut kolostrum. Kolostrum mengandung protein yang tinggi, rendah gula, dan sarat senyawa yang bermanfaat. Oleh sebab itu, kolostrum sangat membantu untuk memberikan nutrisi ideal bagi bayi. 2. ASI mengandung antibodi penting Antibodi sangat berperan penting pada pertumbuhan bayi di bulan-bulan awal. Hal ini dikarenakan organ tubuh bayi masih belum cukup kebal dalam melawan virus yang masuk. Karena itu, dibutuhkan antibodi untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri. Kolostrum menyediakan imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah tinggi dan beberapa antibodi lainnya. IgA akan membentuk lapisan pelindung hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan, sehingga bayi tidak mudah sakit. 3. ASI dapat mengurangi risiko penyakit Terdapat beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan memberikan ASI eksklusif, yakni: - infeksi telinga tengah - infeksi saluran pernapasan - infeksi usus - kerusakan jaringan usus - Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS), - penyakit alergi - leukimia anak 4. ASI meningkatkan berat badan bayi secara sehat Memberikan ASI eksklusif dapat meningkatkan berat badan bayi secara sehat, tanpa membuatnya mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan bayi yang disusui memiliki jumlah bakteri baik pada usus yang lebih tinggi, sehingga memengaruhi kadar penyimpanan lemak. Selain itu, bayi yang diberi ASI eksklusif memiliki banyak leptin atau hormon pengatur nafsu makan. Hal ini dapat membantu bayi untuk mengembangkan pola makan yang sehat. 5. ASI dapat mencerdaskan otak Beberapa penelitian secara sepakat menilai bahwa perkembangan otak bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan tinggi dan cenderung tidak mengalami gangguan perilaku. Bagi Ibu: 6. Menurunkan berat badan Menyusui dapat membakar lebih banyak kalori. Oleh sebab itu, sudah menjadi rahasia umum bagi para moms, jika manfaat paling signifikan dari menyusui adalah menurunkan berat badan. 7. Mempercepat proses involusi rahim Selama kehamilan, rahim tumbuh sangat pesat hingga mampu memenuhi hampir seluruh ruang perut. Setelah melahirkan, rahim mengalami proses yang disebut involusi atau kembali ke ukuran semula. Untuk membantu mempercepat proses involusi rahim, maka dibutuhkan oksitosin. Hormon ini meningkat selama menyusui. Karena itu, penelitian mengungkapkan bahwa ibu yang menyusui umumnya mengalami lebih sedikit pendarahan setelah melahirkan dan involusi rahim yang lebih cepat. 8. Mengurangi berbagai risiko penyakit Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih rendah untuk terkena penyakit: - Tekanan darah tinggi - Radang sendi - Lemak darah tinggi - Penyakit jantung - Diabetes tipe 2 9. Menghemat uang Memberikan ASI eksklusif dapat menghemat pengeluaran bulanan. Sebab, moms tidak perlu rutin mengeluarkan kocek untuk berbelanja susu formula. Penulis: Elsa Himawan |