Jakarta 26 Januari 2023,
0 Comments
Baru-baru ini publik dibuat heboh oleh pengakuan Kriss Hatta yang memacari gadis berusia 14 tahun. Mendengar kabar tersebut, banyak netizen menuding bahwa Kriss Hatta melakukan child grooming. Child grooming adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak yang di bawah umur. Melalui upaya ini, pelaku bisa memanipulasi atau mengeksploitasi, bahkan melecehkan korban. Dengan demikian orang tua wajib memahami apa itu child grooming, modus pelaku, hingga cara mengatasinya. Hal ini bisa menjadi langkah pencegahan agar anak tidak terjerumus dalam keadaan yang tak diinginkan, berikut ulasan lengkap mengenai child grooming. Apa Itu Child Grooming? Child grooming adalah usaha seseorang untuk membangun hubungan emosional dengan anak di bawah umur bahkan dengan keluarga anak. Singkatnya, child grooming merupakan modus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan dengan iming-iming 'PDKT' atau pendekatan. Yang lebih fatal, modus ini bisa menjerumuskan anak ke bisnis terlarang, misalnya prostitusi anak, perdagangan seks, produksi pornografi anak, dan lainnya. Modus Pelaku Child Grooming Setelah mengetahui apa itu child grooming, Moms juga perlu mengenali modus yang digunakan pelaku dalam melakukan child grooming. Berikut di antaranya: 1. Seleksi korban Pelaku child grooming kerap menyeleksi korbannya, misalnya karena paras wajahnya, kemudahan akses, atau kerentanan. Korban yang dianggap mudah didapatkan adalah mereka yang tidak mendapatkan pengawasan yang cukup dari orang tua. 2. Memahami jadwal korban Begitu pelaku memilih korban, mereka akan berusaha mendapatkan akses ke anak tersebut. Misalnya berusaha menemukan anak saat jauh dari orang tua, lengah dari pengawasan orang tua, dan semacamnya. Mereka secara diam-diam akan memahami jadwal korban, terlebih jadwal saat anak jauh dari pantauan orang tua. 3. Mendapatkan kepercayaan Pelaku berusaha mendapatkan kepercayaan dari anak, orangtua, dan masyarakat sekitar. Dengan begini pelaku berharap bisa melakukan pelecehan tanpa terdeteksi. Mereka kerap memanipulasi anak yang tidak mengerti apa-apa, misalnya dengan memberi perhatian khusus, memberi hadiah, berbagi rahasia. 4. Mengurangi kepekaan korban Modus child grooming selanjutnya yaitu mengurangi kepekaan korban. Dalam hal ini pelaku mencoba membuat anak tidak peka terhadap sentuhan. Pelaku mulai menyentuh korban secara non-seksual agar membuat korban merasa terbiasa dengan perilaku tersebut, misalnya menggelitik, mengusap pipi, memeluk dan lainnya. Cara Melindungi Anak dari Child Grooming Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya menjadi korban atas tindakan child grooming. Berikut merupakan beberapa cara melindungi anak dari child grooming yang perlu Moms ketahui.
Penulis: Zahra Azria Momen seorang guru mendatangi rumah murid yang sering tidak masuk sekolah menjadi sorotan. Pasalnya alasan murid tersebut tidak sekolah bikin guru dan netizen ikut prihatin. Video pertemuan guru dan anak didiknya itu diunggah melalui akun TikTok @endahrosmalina pada Senin, (19/09/2022).
Awalnya guru tersebut mengira jika anak muridnya itu sering tidak masuk sekolah karena malas. Sebab ia mendengar kabar anak tersebut tidak masuk sekolah namun selalu ada di rumah. Namun dugaannya salah, ada alasan menyedihkan di balik itu semua. Ternyata murid SD ini merasa hilang harapan setelah ibunya meninggal dunia. “Air mata ibu benar-benar pecah begitu kamu ceritakan apa yang kamu rasa dan alasan kamu jarang masuk sekolah,” ungkap Endah Rosmalina, guru dari murid di salah satu SD di Cianjur, Jawa Barat. Dalam video tersebut sang guru memeluk anak muridnya yang juga berlinang air mata. Anak laki-laki itu juga bercerita jika ia kangen dibangunkan oleh sang ibu untuk berangkat sekolah. Kini momen manis itu hanya tinggal kenangan. Diketahui murid SD ini memiliki adik yang masih berusia 3 tahun. Tak tanggung-tanggung, dengan kerendahan hati dan empati, guru tersebut mengizinkan anak muridnya membawa sang adik ketika sekolah. “Ibu juga enggak keberatan kok kalau kamu ke sekolah bawa adik yang penting kamu harus sekolah nak, untuk meraih cita-cita kamu menjadi seorang tentara. Ibu sayang kamu nak,” ucap gurunya. Tindakan guru yang sudah peduli dengan keadaan muridnya ini mengundang pujian dari netizen. Guru tersebut dianggap bisa memahami kondisi muridnya sampai-sampai mengizinkan membawa sang adik yang masih usia 3 tahun ke sekolah. “Terharu lihat adik ini kagum sama sosok ibu gurunya juga,” kata salah satu netizen. “Butuh banyak guru seperti ini yang tahu diri melihat semua sisi murid,” sambung netizen lainnya. Penulis: Zahra Azria Ajak Sang Ayah Nonton Miracle In Cell No.7 dan Quality Time, Wanita Ini Membuat Netizen Haru9/15/2022 Pemilik akun TikTok @matchaaciiiiii membuat netizen haru lantaran video yang diunggahnya beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut pemilik akun bernama Yaya mengajak sang ayah untuk nonton film Miracle in Cell No.7 lalu dilanjut dengan menghabiskan waktu bersama.
“Halo, kenalin ini papaku hihi, kita abis nonton #miracleincellno7 lhooo filmnya bagus bgttt dan berhasil membuat aku dan papaku sedih,” ungkap @matchaaciiiiii pada video yang hingga kini mendapat lebih dari 500 ribu like. Terlihat jelas wajah sang ayah sangat berbahagia bisa menghabiskan waktu dengan putrinya itu. Perjalanan mereka dimulai dari nonton film Miracle in Cell No.7 di bioskop di studio Premiere. Begitu film selesai, sang anak kemudian mengajak ayahnya untuk makan bersama di sebuah restoran yang ada di dalam mall tersebut. Pria paruh baya itu selalu menunjukan wajah ceria dan melambaikan tangan ke kamera saat anaknya merekam momen berharga tersebut. Untuk nostalgia masa kecil, pemilik video TikTok tersebut juga mengajak ayahnya ke wahana bermain yang ada di mall. Di sana mereka fotobox, main basket, dan memainkan beberapa wahana lainnya. Banyak netizen menganggap video tersebut ‘mengandung bawang’ alias membuat mereka ikut haru dan sedih karena tidak bisa merasakan momen seperti di video. Alasannya beragam, ada beberapa dari mereka yang memang tidak dekat dengan ayahnya hingga karena ayahnya sudah meninggal dunia. “Pengen bisa gini sama Abi :( tapi gimana caranya kt Gk seakrab ayah dan anak lainny canggung menjadi teman hidup kita berdua,” komentar @heyriri__ “beruntung bgt mba, aku bentar lgi umur 24 blum pernah ngerasain kasih sayng seorang ayah, karna ayahku meninggal waktu aku msih 3 bln dikandungan ibu,” kata pemilik akun @nocasenofxce. “pengen kayak gini tapi papa ku udah tenang di sana, bahagia selalu kakak,” tulis @agustia_cindy. Penulis: Zahra Azria Sebuah video memperlihatkan seorang anak tidur di luar rumah karena sedang dihukum oleh ibunya. Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @/cin01 kemudian dibagikan kembali oleh akun instagram @/lets.talkandenjoy menjadi viral. Anak laki-laki tersebut tidur menggunakan alas kardus di depan teras tetangganya. Sementara sang kakak yang lebih besar terlihat berada di luar rumah seakan sedang memeriksa kondisi adiknya itu. Berdasarkan keterangan pembuat video, ibu dari bocah tersebut memang memiliki sikap yang keras terhadap anaknya. Dia marah-marah dan berakhir menyuruh anaknya untuk tidur di luar meski hari sudah malam. “Jadi di samping kontrakan gua dia selalu marah-marahin anaknya, sampe-sampe mereka disuruh tidur di luar gitu. Itu kakaknya, dan adiknya sudah tidur," tulis keterangan dalam video itu. Beberapa tetangga merasa kasihan dengan kondisi anak tersebut yang tidur di luar rumah saat malam hari. Mereka kemudian mengetuk pintu rumah anak tersebut. Namun sayangnya ibu dari bocah tersebut tidak menanggapi dan tetap membuka pintu. “Tetangga gua ketok-ketok pintu kontrakannya tapi tetep aja mamaknya gak mau bukain pintu. Segitu banget sama anaknya. Dan keluarga itu emang gak pernah bersosialisasi sama orang sekitar. Juga gak pernah keluar rumah,” tambah keterangan pembuat video. Video tersebut mendapatkan banyak respons dari warganet. Kebanyakan dari warganet menyalahkan sang ibu karena tega menyuruh anaknya tidur di luar. “Gausah punya naka kalo gabisa didik dgn baik. mereka ga minta dilahirkan, kalopun bandel ya di didik, kalo dihukum jgn sampe bikin mereka trauma. Akhirnya mereka jd korban ortunya yg egois. Dan mungkin tetangga udh pernah nolongin tp ortunya tega, makanya dia rekam dan viralin. jd jgn salahin tetangganya,” komentar salah satu warganet. “Ini pasti tipe orangtua yang kalo diomongin: anak-anak saya, ya terserah saya mau didiknya pake cara apa. Ishhh gua kesel bacanya,” ungkap warganet lainnya. Penulis: Zahra Azria Sebuah video menampilkan guru sedang membersihkan kutu dari kepala murid Sekolah Dasar (SD) menjadi viral di jagat maya. Video tersebut diunggah akun TikTok @zeraazzahra pada Selasa, 30 Agustus 2022.
“Halo teman-teman semuanya, aku mau berbagi sedikit mengenai pengalaman kami hari ini pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Nah ini adalah anak kelas 4 yang kedapatan garuk-garuk saat pelajaran,” kata @zeraazzahra, seorang guru SD di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dalam tayangan video dijelaskan bahwa anak SD tersebut menggaruk kepalanya karena gatal. Guru kemudian mengecek keadaan rambut anak tersebut, dan ternyata dipenuhi oleh banyak kutu. “Saya tanyain kenapa nak, kok garuk-garuk terus kepala mu. Katanya, gatel bu,” pungkasnya. “Kemudian teman yang di belakangnya bilang ke saya, bu itu kutunya jalan. Terus aku lihat, eh ternyata bener, kutunya itu keluar dari jilbab anak tersebut,” lanjut sang guru. Guru tersebut membuka jilbab sang anak dan terlihat jelas banyak kutu bersarang di rambutnya. “Banyak kutu dan kalau disini bahasa Jawanya lingso ya. Itu banyak banget, sampai nyumpel-nyumpel gitu,” ujarnya. Kemudian ia juga meminta bantuan guru lain untuk menyisirkan rambut anak tersebut dan mengobatinya menggunakan kapur barus. “Anak ini aku tanyain terus, nak, apa ibumu tau? Kemudian anak menjawab, tau bu, tapi ibu repot kerja terus,” kata @zeraazzahra. Dengan persetujuan, beberapa guru memotong rambut anak tersebut untuk mengurangi kutu yang ada di kepala. “Guru gak hanya mengajar anak didiknya, tapi juga menjaga kesehatan dan kebersihan anak didik ya," narasi dalam tayangan video TikTok yang viral. Beberapa guru memotong rambut anak tersebut sedikit demi sedikit agar lebih rapi dan pastinya agar kutu di rambutnya berkurang. Setelah rambut dipotong, mereka berharap anak tersebut bisa lebih nyaman dan ceria saat melaksanakan belajar di sekolah. “Semoga anak wedok cepat bisa ceria lagi ya nak. Semangat,” kata pemilik akun @zeraazzahra. Unggahan video tersebut mengundang reaksi netizen, mereka ikut merinding saat melihat banyaknya kutu yang ada di rambut bocah SD itu. “Lihatnya kutu segitu byk merinding dan langsung garuk2 kepala aku.. .. bu guru semangat ya bu mendidik dalam kebaikan..,” tulis netizen di kolom komentar. “Ya Allah dek segitu banyak nggak kebayang gimana gatelnya MasyaAllah ibu gurunya baek banget,” komentar dari akun lainnya. Penulis: Zahra Azria Sebuah video rekaman CCTV menjadi viral di media sosial, video tersebut memperlihatkan seorang ibu-ibu mengenakan hijab dengan sengaja menjewer seorang balita. Aksi kekerasan terhadap anak ini diunggah oleh ibu korban melalui akun Instagram @debmanurung pada Sabtu, (27/8/2022). “Halo, Bapak dan Ibu. Aku ibu beranak 1 berdomisili di Medan. Senin sore (22 Agustus 2022) saat memandikan anakku, kutemukan TELINGANYA BIRU MEMAR DAN LECET BEKAS KUKU," kata orang tua korban menuliskan kronologi kekerasan tersebut. Sang ibu kemudian langsung bertanya kepada babysitter terkait memar yang dialami anaknya. Babysitter mengaku anak perempuan ini tidak mengalami jatuh atau terbentur. Namun babysitter menjelaskan kalau si anak sempat digendong oleh seorang ibu-ibu lalu menangis. “Aku lgsg panik dan bertanya kepada sus yg jaga anakku ini apakah td ada jatuh atau kejedut. Dia blg ga ada, tp tadi baby B (anakku) nangis digendong sama seorang ibu-ibu dan dibawa sampe ke rumah depan,” terang ibu korban. Sayangnya keluarga korban sama sekali tidak mengenal sosok ibu-ibu tersebut. Setelah diselidiki ibu tersebut ternyata juga tinggal di lokasi yang masih satu blok dengan korban. Babysitter menerangkan bahwa dia dan baby B memang sering bertemu dengan ibu tersebut dan anaknya di taman dekat rumah mereka. Bahkan ibu tersebut meminta bantuan kepada babysitter korban untuk mencarikan orang yang bisa menjaga anaknya. Kronologi awal kasus ini terjadi yakni ketika ibu-ibu tersebut datang ke rumah korban dengan dalih ingin memberikan baju untuk babysitter. Saat pelaku datang, orang tua korban sedang tidak berada di rumah. Karena babysitter mengira ibu ini adalah orang baik, maka dia mengizinkan pelaku untuk menggendong anak majikannya. “Si ibu ini minta gendong anakku. Mgkin krna udh ketemu bbrp kali di taman, susku kira ibu itu orang baik, ditambah katanya dia pengen punya anak perempuan, dikasihlah sama susku,” tulis ibu dari baby B. “Namun menurut pengakuan sus, anakku nangis terus ketika digendong beliau. Saat sus berusaha mengambil anakku kembali, ibu itu berusaha mengalihkan perhatian dengan meminta susku menggendong anak lelakinya dan saat itulah dia menarik telinga anakku berkali-kali," lanjutnya. Begitu orang tua korban tiba di rumah, sang anak masih dalam keadaan menangis tetapi mereka tidak curiga dengan pelaku. Mereka hanya menduga anaknya menangis lantaran tidak suka digendong oleh ibu-ibu ini. Setelah pelaku dan anak lelakinya pulang, orang tua korban mendapati telinga anaknya memar. "Setelah melihat telinga anakku memar dan mendapat pengakuan dr sus. Kamipun lgsng cek cctv tetangga yg mengarah ke rumah kami , trnyata benar dugaanku, baby B di tarik2 telinganya sangat keras sampai kepalanya terpental berkali-kali." Dari rekaman CCTV yang ada memang terlihat jelas bahwa pelaku beberapa kali menjewer korban. Ibu korban juga memperlihatkan foto kuping anaknya yang mengalami memar hingga luka lecet. Kejadian ini membuat netizen geram, mereka meminta agar orang tua korban segera melaporkan aksi jahat tetangganya itu ke pihak berwenang. “Kawal sampe pelaku pake baju orens!!!” komentar @fitria.pane “Astagfirullohaladziim…. Kenapa sih sm ibu itu, heyyy pelaku anda waras???? Untuk ibu @debmanurung , ayok buk laporin polisi, sy ikut tersakiti hatinya melihat penganiayaan ini. Untuk dedek B, sehat slalu anak cantik smga kamu slalu dalam lindungan Tuhan ya Nak… Ayookk Nitijen kawal case ini smp itu pelaku diproses polisi… cc Bang @hotmanparisofficial,” tulis pemilik akun @putristisnabratha Penulis: Zahra Azria Bayi berusia 4 bulan, Kimberly Batari Fadilah Reza menjadi wisudawan termuda pada acara wisuda di Universitas Andi Djemma atau Unanda Palopo, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan wisuda ini digelar pada Senin, 8 Agustus 2022 lalu. Tak seperti momen wisuda biasanya yang menghadirkan rasa bahagia, wisuda ini dipenuhi penuhi rasa sedih dan haru. Bagaimana tidak, Kimberly diwisuda menggantikan almarhum ibunya, Citra Fadillah Arsyad yang meninggal di Rumah Sakit Siti Madyang saat melahirkan Kimberly pada Maret 2022 lalu. Diketahui ibu Kimberly meninggal beberapa hari setelah mengikuti yudisium yang menyatakan dirinya lulus dari perguruan tinggi Unanda Palopa. Sedangkan, ayah Kimberly, Reza, yang seharusnya juga menjadi peserta wisuda tidak bisa hadir karena sedang menjalani proses hukum di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Reza menjalani hukuman atas kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 1 korban tewas. Pada acara wisuda itu Kimberly ditemani neneknya, Masrifah yang merupakan ibu dari almarhum Citra. Dengan gemasnya Kimberly menggunakan jubah dan toga layaknya wisudawan. Dikutip dari video TikTok yang dibagikan akun @_thya28, Kimberly ditemani sang nenek naik ke podium dan anggota senat menyalami keduanya . Ketika Rektor Unanda Palopo memindahkan toga Kimberly, para wisudawan serta tamu undangan tak kuasa menahan air mata. Bahkan, sang nenek yang menggendong Kimberly juga berderai air mata begitu dirinya menerima ijazah Citra Fadillah Arsyad. Penulis: Zahra Azria Ingat dengan Bayi Kembar Lima yang Diberi Nama AIUEO? Kini Sudah Jadi Anak SD, Begini Potretnya8/3/2022 Kelahiran bayi kembar lima asal Cirebon, Jawa Barat pada 2016 lalu sempat menghebohkan publik. Kelima bayi ini lahir secara caesar di RSAB Harapan Kita, Jakarta pada 10 Januari 2016.
Mereka adalah AIUEO, anak dari pasangan Habibi dan Lely Solihati. Inisial AIUEO tersebut diambil dari masing-masing nama mereka, yaitu Abbid Muhammad Akbar (A), Izzul Syaefuddin Al Akbar (I), Uqkail Fahul Akbar (U), Ezra Khayru Akbar (E) dan Oxy Abhitya Akbar (O). AIUEO lahir dengan berat badan yang sangat ringan dan proses persalinannya ditangani oleh dokter khusus. Karena tubuhnya begitu mungil, mereka harus dirawat di inkubator untuk mendapatkan perawatan intensif. Meskipun lahir dengan keadaan prematur, kini mereka tumbuh dengan sehat dan sudah berusia 6 tahun. Diketahui dari akun Instagram @aiueos.greatfamzz, AIUEO baru saja memasuki bangku sekolah dasar (SD). Momen pertama kali AIUEO masuk sekolah diabadikan oleh kedua orang tuanya. Dalam video yang diunggah pada (29/07/2022) nampak situasi hari pertama AIUEO sekolah. Bahkan orang tua AIUEO juga tak menyangka kalau anaknya sudah SD. Mereka juga mengaku sempat riweh menyiapkan hari pertama masuk sekolah kelima anaknya. “pertama kali masuk sekolahh, super riweuh bangett masyaallah tapi ga nyangka juga udah pada masuk SD,” tulis keterangan pada video yang diunggah akun @aiueos.greatfamzz. Kelima anak laki-laki Lely dan Habibi terlihat antusias saat hari pertama masuk sekolah, tidak ada satu dari mereka yang menangis. Bahkan, AIUEO ditempatkan di dalam kelas yang berbeda. Ezra dan Uqkail ditempatkan di kelas yang sama, kemudian Abbid dan Izul juga berada di kelas yang sama, sedangkan hanya Oxy yang pisah dengan empat saudara kembarnya. "Ini Abbid dan Izzul di kelas lainnya," jelasnya dalam video yang diunggah. "Ini Oxy yang pisah kelas sendiri," lanjutnya. Momen AIUEO sudah beranjak SD mendapat banyak perhatian dari warganet. Banyak dari mereka yang tak menyangka kalau kelima anak ini sudah sekolah di bangku SD. “Masyaallah, ngikutin dari bayik, tau tau udah SD,” kata @alvisepti. “Follow dari brojol skrg udah SD aja, seangkatan sama anakku nih,” komentar @unique_carly “Kebayang pagi2nya mandi pake seragam sarapan tasnya pake sepatu d mobil pasti heboh bgt ya mih, ga akan pernah terulang momen2 ky begitu,” tulis akun @azeeshanty. Penulis: Zahra Azria Kisah Inspiratif Driver Ojol Wanita yang Diundang sebagai Pembicara ke Forum Internasional Y207/29/2022 Jassinta Roid Triniti, anak driver ojol wanita mendapat beasiswa kuliah di Politeknik Negeri Jakarta dari tempat ibunya bekerja, yakni Gojek. Baru-baru ini Jassinta mengunggah video TikTok berisi curahan hatinya yang begitu bangga kepada sang ibu. Video tersebut menjadi viral karena mengisahkan perjuangan ibunya yang sampai diundang ke Forum Internasional Y20. “Dibalik foto ini ada seorang ibu yang gak pernah capek berjuang untuk keluarganya, bertahun-tahun mama kerja dan nabung sampe bisa beli alat bantu dengar untuk aku yang terlahir tuli, sampai aku bisa kuliah di politeknik unggulan dari beasiswa gojek tempat mama cari nafkah,” tulis @jassintaroidtriniti Ternyata tidak hanya Jassinta yang bangga atas kerja keras sang Ibu, banyak orang yang juga bangga dengan perjuangan ibunya. Sampai-sampai ibu Yassinta diundang ke Forum Internasional Y20 karena kisahnya menginspirasi banyak orang. “ternyata bukan cuma aku yang bangga dengan perjuangan mama, banyak orang juga bangga sama mama, sampai diundang bicara di forum internasional Y20,” lanjut Yassinta pada keterangan dalam videonya. Jassinta mengaku kalau dirinya sangat bangga dengan sang ibu, apalagi acara ini diisi oleh orang-orang penting. Ketika menghadiri forum tersebut, Jassinta sampai didatangi oleh delegasi-delegasi karena mereka terinspirasi dengan kisah dirinya dan ibunya. “aku sampai didatangi sama delegasi-delegasi, katanya pada terinspirasi dengan kisah aku dan mama,” Lebih lanjut, Jassinta menuliskan, karena perjuangan ibunya itu akhirnya ia bisa merasakan makanan mewah yang ada di hotel besar. Tak lupa, Jassinta mengucapkan terima kasih kepada sang ibu dan mengatakan tidak akan menyia-nyiakan perjuangan ibunya. Unggahan tersebut langsung viral dan menyentuh hati para warganet. Banyak dari mereka yang ikut haru serta mendoakan keduanya. “Respect… The Best Mom berjuang demi kesuksesan anak, The Best daughter yg berjuang dgn kesuksesan. Congratulations,” tulis Ary Ruswandi atau yang dikenal dengan @babehojol. “Anak yang hebat lahir dari ibu yang hebat, semangat kak,” komentar pemilik akun TikTok @nismqds._ “wah hebattttt, sukses dan sehat selalu yaa buat kakak dan mamanya serta keluarga aamiin,” kata @mochachinoluvvvv Sebagai informasi, dikutip dari laman sherpag20indonesia.ekon.go.id, KTT Y20 merupakan forum internasional para pemuda dari seluruh negara anggota G20. Forum tersebut diisi dengan dialog untuk meningkatkan kesadaran terhadap persoalan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus. Penulis: Zahra Azria Tak jarang ditemukan jika anak-anak sering kali pilih-pilih makanan atau menjadi picky eater terhadap makanan yang menurutnya enak dan lezat. Masalahnya, makanan enak tersebut belum tentu mengandung gizi yang baik bagi pertumbuhannya. Bahkan, ada yang mengakibatkan masalah kesehatan.
Maka itu, sebagai orang tua, kita perlu mencari cara mengajarkan anak agar bisa menikmati semua makanan. Salah satunya dengan mencari tips agar anak tidak pilih-pilih makanan. Pasalnya, jika orang tua hanya memberikan makanan yang mereka sukai saja, itu akan menjadikan masalah terhadap makanan baginya di masa depan. Perlu sekali orang tua mengajarkan pada anak-anak untuk mencoba berbagai varian makanan dan tentunya juga memperhatikan kandungan gizi di balik itu. Untuk melatihnya agar mau menikmati semua makanan, simak tips dari Bright Side berikut. 1. Biarkan Anak Menikmati Makanannya Sendiri Penting untuk membiarkan anak menikmati dan menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, meskipun pada akhirnya tubuh mereka kotor. Salah satu alasan mengapa anak-anak tidak menyukai makanan adalah karena berulang kali dipaksa untuk makan sesuatu yang tidak mereka sukai. Anak-anak harus dibuat menikmati makanan mereka dan termasuk makanan penutup yang dapat membuat mereka menantikannya. 2. Berikan Berbagai Varian Rasa Makanan Anak-anak mudah bosan dengan makanan yang sama, termasuk tekstur, rasa, dan bentuknya. Sangat penting bagi seorang anak untuk mencoba hidangan baru yang menumbuhkan rasa penasarannya untuk mencicipi. Semakin banyak seorang anak mengalami berbagai jenis makanan sehat, semakin besar minat mereka akan makanan yang lebih sehat saat mereka tumbuh dewasa. Ketika orang tua mengizinkan anak untuk mencoba sampel makanan yang berbeda, selera mereka juga akan berkembang, dan mereka akan cenderung untuk mencoba hidangan baru. 3. Sajikan Makanan di Piring Kecil Alasan mengapa orang tua sebaiknya menyajikan makanan di piring yang kecil adalah agar anak tidak merasa terintimidasi oleh ukuran piring besar dan porsi yang disajikan. Ketika mereka menggunakan piring yang lebih kecil, mereka didorong untuk menyajikan makanan mereka sendiri, yang membantu mereka memilih apa yang ingin mereka makan. Porsi yang dianggap orang tua sebagai ukuran normal sebenarnya terlalu besar untuk anak. Maka itu, orang tua harus mengingat hal ini saat mengukur jumlah makanan yang boleh dimakan anak mereka per porsi. 4. Makan Bersama Keluarga dan Libatkan Anak Ajaklah anak membantumu memasak dan sesuaikan dengan usia mereka, meskipun itu hanya mengupas bawang atau memotong sayur. Minta mereka menyiapkan piring saji, menata tempat makan, dan meletakkan makanan ke meja makan. Makan bersama secara teratur dan membiarkan anak berpartisipasi dalam proses memasak dapat mendorongnya untuk menunjukkan lebih banyak minat pada apa yang akan mereka makan. 5. Ajak Anak Beraktivitas Fisik Aktivitas fisik penting untuk mendorong nafsu makan yang baik, semakin lelah karena beraktivitas maka saat menikmati makanan akan terasa semakin enak. Jadilah teladan dalam berolahraga, meskipun itu sekadar melompat atau berlari jarak dekat. Jika itu dilakukan setiap hari secara rutin, manfaatnya akan besar dan berguna bagi anak-anak. Daripada membiarkan anak-anak bermain video game selama berjam-jam, lebih baik mengajak mereka berjalan-jalan di taman lingkungan atau bermain petak umpet di rumah. Penulis: Tyas Sukma Banyak orang tua sering tidak sengaja mengeluh tentang berat badan mereka sendiri di depan anak-anaknya.
Kemudian, anak-anak menyerap percakapan tentang mengurangi jumlah makanan dan aktivitas fisik sebagai metode yang efektif untuk membakar kalori, menurunkan berat badan, dan mencapai bentuk tubuh yang ideal. Selanjutnya, pujian akan diberikan kepada orang dewasa atau anak-anak lain yang berhasil menurunkan berat badan. Bagaimana dampak bagi anak? Mereka menyerap setiap kata yang tidak menyenangkan dan tidak sehat tentang ketidakpuasan tubuh dan rasa malu yang diturunkan orang tuanya kepada mereka. Sebagai orang tua, berikut ini tips-tips yang dilansir dari Live Healthy untuk menghentikan kebiasaan body shaming pada anak atau mempermalukan tubuh pada anak. 1. Jadilah panutan, bukan pelatih Terkadang orang tua lupa bahwa anak mereka meniru semua yang dilakukannya. Jika Anda ingin membentuk kebiasaan makan yang sehat, Anda tidak dapat mendorong anak untuk makan sehat dan berolahraga saat Anda berbaring di sofa sambil makan makanan ringan. Sebaliknya, praktikkan apa yang Anda sarankan pada anak. Jadikan gaya hidup sehat menjadi langkah awal untuk mencintai tubuh dan mengurangi kebiasaan body shaming pada anakmu. 2. Bicara tentang makan sehat, bukan diet Bangun gaya hidup sehat melalui makanan dengan fokus kesehatan dan bukan berat badan. Dorong mereka untuk menerapkan kebiasaan makan sehat dengan rutin dan mengajari dasar-dasar nutrisi yang ada pada makanannya. Bicarakan secara teratur tentang kelompok makanan yang berbeda dan pentingnya makan dalam jumlah yang tepat untuk mendukung fungsi tubuh mereka. Jangan pernah melabeli makanan sebagai baik atau buruk atau melarang makanan tertentu, kecuali ada alasan penyakit di baliknya. Beri tahu jika sayuran dan buah-buahan bisa dikonsumsi setiap hari, sedangkan makanan ringan dan cepat saji tidak disarankan dikonsumsi setiap hari. Biarkan anak-anak memutuskan apa yang ingin mereka makan tanpa penilaian apapun, sambil secara bersamaan membantu mereka berlatih memperhatikan isyarat rasa lapar dan kenyang, sehingga, anak-anak akan belajar makan secukupnya. 3. Tingkatkan penerimaan diri, bukan body shaming Akar ketidakpuasan tubuh dimulai sejak masa kanak-kanak, dan ketika orang tua melakukan body shaming pada anak, inilah saat komplikasi kesehatan yang serius lebih mungkin terjadi. Ketika orang tua menganggap anaknya kelebihan berat badan, anak-anak cenderung melihat ukuran tubuh mereka secara negatif dan secara aktif mencoba menurunkan berat badan. Citra tubuh negatif di antara anak-anak terbukti meningkatkan risiko harga diri rendah, gejala depresi, gangguan makan, kelebihan berat badan, dan obesitas. Sebaliknya, orang tua harus memilih kata-kata mereka dengan sangat hati-hati, menjelaskan kepada anak-anak bahwa setiap orang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Tujuannya, untuk mengajari mereka menerima keragaman dan menegaskan kembali tentang body positivity atau penerimaan diri terlepas dari berat badan. Jadi, saat seorang anak berbicara tentang tubuhnya, orang tua perlu mendengarkan dengan seksama, menjawab dengan nada netral dan bertanya tentang perasaan mereka. Ini akan membantu anak-anak untuk berani mengutarakan perasaannya, menolak body shaming, dan belajar untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Penulis: Tyas Sukma Tidak ada yang salah dengan anak berkebutuhan khusus, mereka sama seperti anak yang lain dan perlu kita sayangi dengan sepenuh hati. Pasalnya setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang tak patut jika dibandingkan. Mengasuh dan merawat anak berkebutuhan khusus tentu memiliki perjuangan dan tantangan tersendiri.
Mengasuh dan merawat anak berkebutuhan khusus tidak mudah, ada beberapa ungkapan yang sebaiknya tak diucapkan. Apa saja kalimat yang baiknya tak diucapkan pada orang tua dengan anak berkebutuhan khusus? 1. "Ada apa dengannya?" Mengutip Woman's Day, orang-orang ingin mengetahui segalanya, tetapi kadang-kadang orang tua tidak memiliki semua jawaban. Sampai waktu tertentu, orang tua mungkin perlu menjaga privasi anaknya, dan ada alasan yang tepat untuk membicarakan kebutuhan khususnya. Anda bisa menyoroti hal-hal positif, seperti "Wah, dia memiliki senyum yang sangat bagus!" atau "Pakaiannya terlihat lucu dan indah, ya!" Pernyataan seperti ini akan memungkinkan orang tua sejenak untuk bangga dan berbicara tentang sesuatu yang istimewa dari anaknya. 2. "Duh, Anda pasti sangat sibuk." Anda mungkin mencoba berempati dengan menyiratkan bahwa ibu ini memiliki tanggung jawab yang maksimal. Tapi itu terkesan merendahkan. Anda bisa menggantinya dengan ungkapan, "Anda melakukan pekerjaan yang hebat." Alih-alih mengomentari tingkat stres temanmu, tawarkan dukungan kepada mereka. Anda bisa menawarkan dengan mengatakan, "Anda memiliki sekelompok teman, termasuk saya, yang tidak akan membiarkanmu melewati ini sendirian. Kami di sini untukmu!" 3. "Anda beruntung punya anak normal juga." Jika temanmu memiliki dua anak yaitu berkebutuhan khusus dan tidak, membandingkan keduanya adalah hal yang tidak bijak. Ini menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan anak temanmu. Perlu diingat, kebanyakan orang tua mencintai semua anak mereka tanpa syarat. Jadi tawarkan untuk mendengarkan, tetapi jangan mencoba memecahkan apa yang Anda anggap sebagai masalah. Kebanyakan keluarga merangkul anak mereka dan menemukan makna dalam hubungan dan pengalaman bersama. 4. "Anda harus menjaga dirimu sendiri agar Anda bisa menjaganya." Memang benar bahwa setiap ibu perlu menjaga dirinya sendiri dan juga keluarganya, menyarankan liburan yang tidak realistis atau me time bisa jadi terlalu lancang dan menyinggung. Jika Anda merasa teman Anda tidak bisa pergi, Anda bisa menawarkannya dengan mengirim makanan, menonton film bersama di rumahnya, atau bermain bersamanya. Ini bisa membantu temanmu untuk memperbaharui pikiran mereka dengan me time, tapi tidak memaksanya. Menahan diri untuk berkomentar dan diam akan lebih baik daripada memberikan ungkapan yang menyakiti hati orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Penulis: Tyas Sukma Kecerdasan seseorang berkaitan erat dengan perkembangan dan fungsi otak yang maksimal. Nah, tahukah Anda bahwa kemampuan otak anak bisa didorong sejak ia masih bayi? Dilansir dari Parents, berikut ini cara yang bisa Anda lakukan untuk mendorong kemampuan otak Si Kecil sejak bayi.
1. Tummy time Tummy time adalah momen anak bersiap diri untuk duduk, merangkak, dan berjalan. Momen ini menjadi sarana bagi bayi untuk membangun kekuatan tubuhnya, melatih kemampuan motorik halus, dan memberikan paparan terhadap banyak hal baru. Jika anak tampak tak nyaman, baringkan di atas dada Anda. Pilih waktu tummy time saat anak sedang aktif dan segar. Ketika ia sudah tampak lihai, Anda bisa berikan beberapa mainan untuk ia genggam. Anda bisa mulai mengenalkan dan membiasakan tummy time kepada anak saat berumur 3-4 bulan, sesuai dengan anjuran American Academy of Pediatrics (AAP). Pada umur itu, biasanya otot leher bayi sudah cukup kuat dan ia mulai mampu mengontrol gerakan leher serta kepala, termasuk menegakkan kepala saat tengkurap. Mulailah secara bertahap selama 2-5 menit sehari dengan frekuensi beberapa kali. Ketika ia berumur setahun, anak seharusnya mampu tummy time selama 20 menit. 2. Membacakan buku Membacakan buku dapat membantu anak terpapar terhadap kata-kata dan bahasa baru. Anda juga bisa libatkan anak selama momen membaca buku. Tunjuk sebuah objek pada halaman dan ubah intonasi suara Anda bagi setiap karakter. Buku papan berwarna cerah yang mampu mengeluarkan suara dan bisa dilipat adalah pilihan yang baik untuk bayi. Ketika menginjak usia 6-12 bulan, anak akan menyukai buku dengan gambar wajah, bentuk, dan hewan. 3. Mengajak ngobrol Semakin banyak anak mendengar kata-kata, maka semakin mudah juga baginya untuk bisa berkomunikasi. Mengobrol atau berbicara kepada anak juga bisa mengajarkannya tentang ritme percakapan. Anak mungkin memiliki lebih sedikit interaksi selama pandemi ini, tapi Anda bisa memperbaikinya dengan menarasikan rutinitas Anda dan Si Kecil. Tiru suara anak dan dorong ia meniru Anda. Anda juga bisa memainkan permainan bahasa sosial, seperti ciluk ba saat mandi, untuk membangun kemampuan berbahasa bayi sejak dini. 4. Jadilah pendukung utama Memeluknya, tersenyum kepadanya, dan mendukungnya saat ia mencoba suatu hal baru membantu anak merasa disayang. Perkembangan emosional yang penting ini mampu mendorongnya untuk mengambil risiko, berpetualang, dan belajar. Bayi dengan secure attachment (ikatan kuat yang terjalin antara bayi dengan pengasuhnya) terbukti dapat tumbuh lebih baik karena ia cenderung mandiri dan gemar mengambil langkah pertama. Rutinitas yang konsisten setiap hari (seperti mandi pada jam 6 sore, dilanjutkan dengan membaca buku pada malamnya) juga dapat membantu ikatan ini tumbuh. 5. Selalu wujudkan kesenangan Waktu bermain membantu anak belajar tentang lingkungannya, memahami tentang sebab-akibat, dan melihat bagaimana berbagai hal terjadi. Anda bahkan bisa melakukannya dengan turut pura-pura bermain bersamanya. Tidak perlu terlalu serius, Anda dapat mencobanya dengan memberikan cangkir kepadanya dan lihat apakah anak Anda akan menunjukkan gestur meminum. Belajar tentang banyak hal baru dengan cara yang sederhana dapat membantu perkembangan otaknya. Penulis: Tyas Sukma Apakah anak Anda hobi banget melompat-lompat di sofa atau sering kali melemparkan kausnya ke lantai saat ingin mandi? Bila perilaku tersebut ditunjukkan oleh anak, sebaiknya Anda jangan langsung melabelinya sebagai anak nakal, karena akan ada selalu alasan di balik perilaku buruk anak Anda.
Ketahuilah bahwa perilaku buruk anak sering kali disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari perkembangan fisik dan mentalnya, hingga cara Anda bertindak. Seperti dilansir laman Netmums, Noel Janis-Norton pendiri The Calmer, Easier, Happier Parenting Centre di London sekaligus seorang spesialis pembelajaran dan perilaku, membagikan 7 perilaku di mana anak tampak nakal, namun sebenarnya tidak lho. Apa saja itu? 1. Tidak melakukan apa yang diperintahkan Jika anak menolak melakukan apa yang Anda perintahkan dengan tidak mendengarkan Anda atau tidak bisa disuruh untuk duduk diam, ini bukan berarti anak nakal, melainkan ia mungkin merasa kelelahan karena secara konsisten tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Noel menyarankan, kapan pun anak Anda akan tidur, sebaiknya Anda menenangkannya terlebih dahulu setengah jam sebelumnya. Cara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemauan anak untuk bekerja sama serta mengingat aturan dan bersedia mengikutinya tanpa harus diberitahu setiap saat. 2. Bertingkah untuk mencari perhatian Anda Perilaku yang ditunjukkan anak ini sesungguhnya menandakan bahwa ia merasa belum mendapatkan perhatian yang cukup dan positif dari orang tuanya. Salah satu solusi untuk menghadapi perilakunya ini adalah dengan memperhatikan dan mengapresiasi anak setiap ia melakukan hal yang baik atau benar. 3. Berperilaku buruk hanya pada Anda Tentu Anda bingung bila anak bisa bersikap manis dan menjadi penurut dengan ayahnya, sementara dengan Anda ia menunjukkan perilaku sebaliknya. Hal ini ternyata disebabkan karena Anda dan Dads tidak menetapkan aturan yang sama untuk anak. Noel mengatakan bahwa orang tua harus “satu suara” dalam menerapkan aturan pada anak agar ia juga tidak menjadi bingung, siapa yang harus ia patuhi. 4. Tidak mau melakukan hal-hal sederhana di kesehariannya Misalnya, anak tidak mau menyikat gigi atau menaruh sepatu pada tempatnya. Hal ini disinyalir karena anak tidak selalu mengingat apa yang harus ia lakukan. Sementara, orang tua berasumsi begitu anak tahu bagaimana melakukan sesuatu, ia harus mengingatnya dan melakukannya. Karena itu, setelah Anda mengajari anak suatu hal yang baru, Anda juga harus melatihnya agar bisa menjadi kebiasaan yang baik ke depannya. 5. Berperilaku buruk di pagi atau sore hari Jika anak terlalu banyak bertingkah sehingga membuat Anda jengkel, ini bisa jadi pertanda bahwa sebenarnya gula darahnya sedang rendah. Selain itu, bila hal ini terjadi pada jam 10 pagi atau 3 sore, ini bisa berarti bahwa anak Anda sedang lapar. Menurut Noel, ketika anak lapar dan gula darahnya rendah, hal ini bisa memengaruhi perilaku anak. Ingatlah bahwa anak bisa lapar hingga tiga sampai empat jam sekali dan ia juga memerlukan camilan. 6. Tantrum Anak terus mengamuk saat tak diizinkan makan biskuit? Tentunya saat menghadapi anak yang sedang tantrum ini Anda perlu memiliki kesabaran yang ekstra. Namun sesungguhnya tantrumnya tersebut dikarenakan ia belum bisa mengekspresikan emosinya dengan baik dan ia tidak tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Untuk menghadapinya, Anda hanya perlu mendengarkan anak dan bayangkan bagaimana perasaannya agar ia merasa didengarkan oleh orang tuanya. 7. Lompat-lompatan di sofa Perilaku ini disebabkan energi terpendam yang dimiliki anak Anda. Ketahuilah bahwa anak membutuhkan kesempatan untuk mengeluarkan energinya. Jadi, jangan membiarkan anak untuk terus duduk diam, ajaklah ia untuk melompat, memanjat, dan mengeluarkan energi terpendamnya agar ia juga bisa berperilaku lebih baik lagi setelah membakar energinya. Penulis: Tyas Sukma Beberapa orang mungkin menyarankan Anda untuk tidak terlalu sering menggendong anak agar ia tak menjadi anak yang manja. Padahal faktanya, menggendong bayi sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak dan juga bagi Anda orang tuanya lho, mulai dari memupuk perkembangan empati, menjaga kesehatan fisiknya, hingga menjadi momen bonding Anda dan anak.
Akan tetapi, tidak jarang orang tua juga tidak tahu kapan atau pada momen seperti apa anak ingin digendong atau dipeluk. Nah, melansir BabyGaga, berikut beberapa tanda yang ditunjukkan bayi saat ia ingin digendong atau dipeluk oleh Anda. 1. Menangis Andai anak sudah bisa berbicara, mungkin ia sudah meminta Anda untuk menggendongnya sejak awal. Tapi saat masih bayi, menangis adalah bahasa utama yang ia kuasai. Baik ingin makan atau minta digendong, ia akan mengomunikasikan keinginan dan kebutuhannya melalui tangisan. 2. Rewel Anak mungkin saja tidak menangis, tapi ia bisa menunjukkan kerewelannya untuk mendapatkan perhatian Anda. Yang perlu diingat, ia bersikap rewel bukan hanya karena merasa tak nyaman dengan pakaiannya atau popok yang penuh, tapi juga karena ingin digendong. 3. Mencari Anda Apa yang Anda lakukan saat mencari sesuatu? Pasti Anda akan menunjukkan gestur sedang mencari, mata Anda akan berusaha menganalisis lingkungan sekitar. Ini sama halnya dengan anak, ia juga melakukan hal tersebut. Ketika ia ingin Anda menggendongnya, maka ia akan “memindai” lingkungannya dan melakukan kontak mata dengan Anda. 4. Tak ingin Anda pergi Hampir setiap bayi melewati fase separation anxiety, yakni luapan rasa khawatir ketika Anda tak berada bersamanya. Tetapi, jika anak tak ingin Anda keluar ruangan (walau hanya ingin mengambil segelas air), maka besar kemungkinan ia ingin digendong oleh Anda. 5. Berinteraksi Telah disebutkan sebelumnya bahwa bayi akan membuat kontak mata dengan Anda jika ingin digendong. Tapi jika anak sudah mulai lihai menggunakan suaranya, maka ia juga akan berinteraksi secara verbal dengan Anda (seperti berceloteh atau menggumam), seakan sedang meminta Anda untuk menggendongnya. 6. Mencari perhatian Ketika anak sudah agak lebih besar, ia sudah mengerti peraturan dan bahasa. Namun, mungkin ia dapat saja bertindak “nakal” untuk mendapatkan perhatian Anda. Ia akan melakukan hal-hal yang ia tahu dilarang, dan semua itu ia lakukan agar bisa digendong oleh Anda. 7. Usaha sia-sia Anak tetap menangis walau Anda sudah mencoba berbagai cara, mulai dari mengganti popoknya atau memberikan mainan kesayangannya? Sederhana saja, mungkin anak hanya ingin digendong. 8. Tidak tersenyum Bagi orang tua, senyuman anak adalah segalanya. Akan tetapi, jika ia terlihat tegang atau cemberut, maka mungkin saja ia ingin digendong atau dipeluk. Hal ini juga salah satu cara untuk mengajarkan anak berinteraksi dengan orang lain. Menggendongnya juga menunjukkan bahwa ia merasa aman dan dicintai, dan ini sangat membantu anak untuk tersenyum dan merasa bahagia. 9. Lompatan pertumbuhan Bagi anak, menjadi seorang bayi bukanlah hal yang mudah. Perkembangan tubuh dan kognitifnya sedang berlangsung dengan sangat pesat, dan semua hal ini adalah pengalaman baru baginya. Menjadi seorang bayi dapat sangat melelahkan baginya. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menggendong atau memeluknya sebagai bentuk dukungan Anda kepada anak. 10. Sedang tumbuh gigi Masa tumbuh gigi adalah salah satu momen yang paling sulit bagi anak dan orang tua, karena proses tumbuh gigi menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa sakit pada anak. Oleh karena itu, Anda bisa memeluk atau menggendongnya untuk membuat anak terus merasa nyaman dan aman. Penulis: Tyas Sukma Kegiatan sekolah online, tentu membuat anak cenderung banyak menghabiskan waktu di rumah. Akibatnya, tak jarang mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan di atas kasur.
Sebagai ibu, tentu kita menginginkan anak melakukan berbagai aktivitas yang lebih produktif ketimbang hanya tidur-tiduran. Oleh sebab itu, berikut cara yang bisa moms lakukan agar anak tidak hanya bermalas-malasan di dalam rumah: 1. Jadilah teladan Anak-anak cenderung mengikuti kebiasaan orang tuanya. Oleh sebab itu, lakukan berbagai kebiasaan yang produktif agar anak dapat menirunya. 2. Mengajari anak soal kerja sama Izinkan anak untuk berpartisipasi dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Misalnya, meminta bantuannya untuk merapihkan piring, membersihkan debu, sedangkan moms melakukan pekerjaan rumah tangga lain. 3. Hadiahi anak atas pekerjaan yang dilakukannya Bila selama seharian mereka melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat, moms bisa mengapresiasinya dalam bentuk memberikan hadiah. Dengan itulah, mereka dapat menyadari bahwa moms sangat menghargai hal-hal yang dilakukannya. 4. Adakan aktivitas fisik bersama keluarga Agar anak tidak bermalas-malasan, moms bisa mengadakan kegiatan bonding bersama keluarga, seperti bermain bola berenang, ataupun jogging bersama. Penulis: Elsa Himawan Salah satu permasalahan dalam hubungan orang tua dan anak adalah anak yang tertutup dan jarang bercerita tentang hal-hal yang dilaluinya. Kebanyakan anak berbicara tanpa henti ketika mereka berada di taman kanak-kanak. Di sekolah dasar, banyak dari mereka mulai bungkam dengan orang tua mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, melansir Aha! Parenting berikut ini 10 strategi untuk membuat anak-anak berbicara.
1. Perhatikan pembuka percakapan kecil Perhatikan pembuka percakapan kecil yang ditawarkan anak, dan tinggalkan semuanya untuk merespons, respon dalam menanggapi pembukaan anak saat bercerita sangat penting dalam membangun kedekatan. Bagi anak, respon tersebut adalah indikasi apakah dia dapat mengandalkan kita untuk berbicara ketika dia membutuhkan. Hal ini menjadi snagat penting daripada percakapan apa pun yang kita coba mulai, misalnya mencoba untuk membuat anak menceritakan apa yang terjadi di sekolah hari ini. 2. Ajukan pertanyaan yang tidak menghakimi yang membutuhkan jawaban nyata. Ajukan pertanyaan santai yang dapat dijawab dengan nyata seperti "Apa hal baik di sekolah hari ini?", "Kamu duduk dengan siapa saat makan siang hari ini?", “Bagaimana pertandingan sepak bola saat istirahat?”, atau pertanyaan "Bagaimana sekolah hari ini?" Pertanyaan yang dimulai dengan "Mengapa" sering kali membuat anak-anak bersikap defensif; daripada bertanya “Kenapa kamu memakai itu?”, lebih baik bertanya "Menurut Kamu apa yang akan dikenakan sebagian besar anak-anak di karyawisata?" 3. Jangan langsung memberikan solusi dan saran. Anak membutuhkan kesempatan untuk melampiaskan, dan biasanya anak tidak dapat mendengar nasihat sampai ia melampiaskannya. Anak juga membutuhkan kesempatan untuk menemukan solusinya sendiri, yaitu bagaimana dia mengembangkan kepercayaan diri dan kompetensinya. Jika Kita langsung memberikan solusi, dapat membuatnya merasa tidak kompeten. 4. Pastikan Anda terhubung dengan setiap anak Anda setiap hari Pastikan Anda terhubung dengan setiap anak Anda setiap hari, meskipun hanya untuk waktu yang singkat. Berada saat anak pulang adalah cara yang pasti untuk mendengar hal-hal penting hari ini. Misalnya duduk di sofa sambil mengobrol tentang apa pun mulai dari hari mereka di sekolah hingga mengobrol tentang acara TV yang baru saja kalian tonton bersama. 5. Bangun "waktu khusus" dengan setiap anak ke dalam rutinitas Anda. Waktu khusus dapat dilakukan misalnya seperti Ayah dan anak pergi makan siang sebulan sekali, atau bermain basket bersama seminggu sekali. Atau Ibu selalu menemani anak dalam proses anak mengejar impiannya. Biasanya, aznak-anak sering menunggu saat-saat rutin ini bersama orang tua mereka untuk membicarakan sesuatu yang mengganggu mereka. 6. Jika tidak mendapatkan respons yang diinginkan dari anak-anak Anda, mundurlah dan perhatikan bagaimana Anda memulai. Temukan cara untuk menghadapi anak-anak dengan cara yang ramah dan tidak menyinggung. Tidak apa-apa untuk menuntut dan mengharapkan koneksi – Kita memiliki hak untuk menjalin hubungan dengan anak Kita. Tetapi, Kita lebih mungkin menemukan respons yang diinginkan jika dapat membantu anak mengingat mengapa dia menyukai Kita! 7. Cobalah untuk tidak menanggapi respon anak dengan kemarahan. Daripada kemarahan, lebih baik tunjukkan kerentanan dan luka Anda. Katakan "Aduh!" dan berpaling (sebelum Kita menyerah pada godaan untuk menyerang). Putra atau putri Kita hampir pasti akan merasa sedih karena telah menyakiti Kita, terutama karena Kita belum membangkitkan kemarahan mereka dengan menyerang balik. Ingatkan diri bahwa sedikit itu mungkin tidak disengaja dan bahwa menjadi dekat dengan anak Anda adalah prioritas Anda. Kemudian, ketika Anda tidak kesal, gunakan sentuhan ringan untuk memberi tahu anak betapa Kita ingin terhubung dan betapa terlukanya Kita. Anak mungkin akan meminta maaf, dan belajar sesuatu tentang berhubungan secara sopan. Jika tidak, itu merupakan indikasi bahwa hubungan Kita perlu diperbaiki, dan hati ke hati sudah beres. Tegaskan kembali betapa Kita mencintai anak dan ingin dekat, serta komitmen terhadap rumah di mana setiap orang memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Kemudian tanyakan apa yang menurutnya menghalangi hubungan cinta di antara Anda. 8. Tetap tersedia. Anak-anak berbicara ketika ada sesuatu untuk mereka, terutama jika Anda telah membuktikan diri sebagai pendengar yang baik, tetapi tidak terlalu terikat pada keterbukaan mereka kepada Anda. Jika Anda bertindak seolah-olah informasi yang mereka miliki adalah permata yang Anda butuhkan, mereka sering kali tidak akan mampu melawan kekuatan itu dan akan menjadi semakin kikir untuk berbagi. "Saya akan berada di dapur membuat makan malam jika Anda menginginkan saya" atau "Saya harus pergi ke pasar, tetapi jangan ragu untuk menelepon jika Kamu membutuhkan saya." Menyatakan ketersediaan Anda sangat membantu, bahkan dengan remaja. Tetapi bagian terpenting dari tetap tersedia adalah keadaan pikiran, yaitu Anak Anda akan merasakan ketersediaan emosional Kita. 9. Gunakan komunikasi tidak langsung. Anak-anak sering kali lebih terbuka di dalam mobil, saat berjalan-jalan, atau dalam gelap -- sepanjang waktu ketika kontak mata terbatas. Ingat, ini adalah saat yang tepat untuk membuat anak berbicara. Kesempatan lain untuk komunikasi tidak langsung adalah ketika teman-teman mereka selesai, atau di dalam mobil. Tutup saja mulut Kita dan dengarkan. Anak tahu Kita ada di sana, tentu saja, tetapi seringkali lebih bersedia untuk berbicara daripada jika Kita berbicara secara langsung. 10. Dengarkan Satu-satunya bagian terpenting dalam membantu anak-anak membuka diri. Jangan bicara, dengarkan. Renungkan kembali apa yang mereka katakan sehingga mereka tahu jika Kita mengerti, dan kemudian diamlah agar mereka dapat berbicara lebih banyak. Jika mereka tidak terus berbicara, Kita dapat mengajukan pertanyaan lain, tetapi jaga agar nada bicara Kita tetap bersahabat, bukan interogasi. Penulis: Elsa Himawan Sebuah penelitian menunjukan anak-anak yang memiliki ibu dengan penuh kasih sayang bakal lebih sehat pada kemudian hari. Orang dewasa yang memiliki ibu penyayang cenderung bebas penyakit dan risiko mengalami depresinya lebih rendah.
Menurut para peneliti, tumbuh di rumah yang penuh kasih dianggap dapat mengurangi stres dan mendorong seseorang hidup lebih baik. Peneliti dari Michigan State University menganalisis data dari National Survey of Midlife Development di Amerika Serikat, dan Health and Retirement Study. Studi pertama merupakan orang dewasa pada usia pertengahan 40-an selama 18 tahun, sedangkan studi kedua merupakan orang berusia 50 atau lebih selama enam tahun. Dalam kedua percobaan tersebut, para peserta ditanya bagaimana orang tua mereka memahami masalah mereka sebagai anak-anak. Para peserta juga ditanya seberapa banyak orang tua memberikan kasih sayang dan seberapa banyak orang tua mengajari mereka tentang dunia. Para peserta juga ditanyai apakah mereka telah didiagnosis dengan hingga 27 kondisi, termasuk penyakit tiroid, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Sedangkan depresi dinilai, dengan menanyakan apakah mereka mengalami salah satu dari banyak gejala dalam dua pekan terakhir. Gejala-gejala tersebut di antaranya kehilangan minat dalam hal-hal, energi rendah, nafsu makan yang buruk, insomnia, konsentrasi berkurang, kesedihan, dan pikiran tentang kematian. Hasil menunjukkan peserta yang ingat, menerima kasih sayang tingkat tinggi dari ibu mereka lebih sehat dan cenderung tidak depresi. Selain itu, mereka yang memiliki ayah yang suportif dan penuh kasih juga mengurangi risiko gejala depresi. Penurunan risiko penyakit kronis hanya ditemukan dalam studi pertama. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Health Psychology. "Kami tahu bahwa memori memainkan peran besar dalam bagaimana kami memahami dunia, bagaimana kami mengatur pengalaman masa lalu kami dan bagaimana kami menilai bagaimana kami harus bertindak di masa depan," kata William Chopik selaku Penulis Utama seperti dilansir dari Daily Mail. Chopik mengatakan ingatan yang baik kemungkinan berefek positif pada kesehatan dan kesejahteraan. Ingatan tersebut, diyakini dapat mengurangi stres dan membantu menentukan pilihan yang baik dalam hidup. "Orang mungkin berharap ingatan masa kecil menjadi kurang penting seiring waktu, tetapi ingatan ini masih bisa memprediksi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik ketika orang-orang berada di usia paruh baya," tambahnya. Kekuatan ikatan antara seorang anak dan orang tua sebelumnya telah berhubungan dengan seseorang dan risiko penyalahgunaan zat. Namun, penelitian sebelumnya lebih banyak berfokus pada ibu dan jarang menilai peran seorang ayah. Meskipun penelitian saat ini menemukan cinta seorang ibu membentuk masa depan seorang anak lebih dari seorang ayah, Chopik mengatakan hal tersebut bisa jadi berubah. Menurutnya, hasil penelitian mencerminkan kebudayaan yang memungkinkan seorang ibu menjadi pengasuh utama bagi anak-anak. "Dengan mengubah norma-norma budaya tentang peran ayah dalam pengasuhan, ada kemungkinan bahwa hasil dari studi masa depan orang yang lahir di tahun-tahun terakhir akan lebih fokus pada hubungan dengan ayah mereka." Penulis: Tyas Sukma Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata usia anak terpapar pornografi adalah sekitar umur 10 tahun. Sering kali ini disebabkan oleh ketidaksengajaan yang ditemukan pada website internet. Bisa juga dikarenakan lingkungan yang mengajaknya untuk menonton pornografi.
Menurut Happy Families, apabila moms menemukan kasus tersebut pada anak, lebih baik lakukan hal ini: 1. Tetap tenang Menunjukkan kemarahan akan membuat anak khawatir bahwa dia sedang dalam masalah. Oleh sebab itu, tetaplah tenang agar dapat meyakinkan anak bahwa kalian bisa membicarakan hal ini secara baik-baik. 2. Dengarkan penjelasannya Mintalah anak menceritakan bagaimana dan dari mana ia menemukan website pornografi, serta apa alasannya ia menonton video senonoh tersebut. Hal ini dapat membantu moms untuk mengetahui solusi yang perlu diperbuat. Selanjutnya, dengarkan apa yang ia rasakan saat menonton. Biarlah anak merasa terbuka, sehingga dia tidak perlu menutup-nutupi persaannya kepada moms. 3. Yakinkan anak bahwa ia tidak dalam masalah Ketimbang memberikan hukuman, sebaiknya moms akui secara terbuka mengenai kekecewaan yang moms rasakan kala melihat anak menonton video porno. Dengan demikian, ia akan memahami apa yang menjadi isi hati moms. 4. Memberikan pengetahuan soal seks Dikarenakan sudah terlanjur menonton, berikan anak pengertian mengenai seks. Seks hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Bukan soal nafsu belaka, seks didasarkan oleh hati yang saling mencintai. Seks digunakan untuk memberi keintiman bagi suami-istri. Jelaskan juga soal waktu, nilai-nilai, dan batasan yang tepat mengenai hubungan seksual. 5. Memecahkan masalah bersama Komunikasikan bersama soal cara memecahkan masalah ini. Misalnya, memperbarui tingkat keamanan perangkat, menghindari teman dan kerabat yang suka melihat potnografi, dan melakukan percakapan rutin soal apa yang dilihat anak. Penulis: Elsa Himawan |
Archives
January 2023
Categories |