Siapa orang tua yang tidak gemas, jika anak terus membantah ucapannya? pastinya ada rasa marah, kesal, dan kecewa karena anak yang kita kandung dan besarkan, rupanya sudah berani melawan orang tua. Akhirnya, untuk membuatnya berhenti melawan, kita sering memakai cara sarkas, seperti membentak, mengancam, mempermalukan, bahkan memukulinya habis-habisan. Memang, memiliki anak yang suka melawan pasti mendukakan hati kita sebagai orang tua. Namun, moms harus tetap mendidiknya dengan menggunakan kasih. Bukan juga dengan memanjakan atau mendiamkannya ketika ia salah. Tetaplah beritahu secara tegas dan bijaksana mengenai apa yang menjadi kesalahannya, sehingga ia tak lagi mengulanginya. Menurut laman imperfect families, berikut cara bijaksana untuk menghadapi anak yang suka melawan orang tua: 1. Menenangkan diri Dalam perdebatan dengan anak, kita sering kali ingin menjadi pemenangnya. Tak peduli apa isi hati dan pikiran yang hendak disampaikannya, kita akan selalu berusaha untuk membuatnya diam. Intinya, kita ingin anak tidak mengatakan apapun setelah kita berbicara. Moms, perilaku tersebut bukanlah solusi yang tepat. Lebih baik, moms menarik nafas dalam-dalam dan diam sejenak untuk menenangkan diri. Kemudian, barulah sampaikan apa yang menjadi kekesalan moms terhadap buah hati, kala dirinya juga sudah merasa tenang. 2. Perbanyak waktu bersama anak Sering terjadi pertengkaran dengan anak, bisa dikarenakan kalian tidak memiliki keakraban. Hal ini membuat kalian tidak dapat mengerti pikiran dan keinginan satu sama lain. Moms, luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak itu penting. Seringlah melakukan bonding time dengan anak, sehingga dapat mempererat hubungan. 3. Berdiskusi untuk memecahkan masalah Moms bisa memulai untuk membuka percakapan, seperti "akhir-akhir ini kita sering ribut," atau "kalau dipikir-pikir, kenapa kita sering ribut ya?". Moms juga bisa melanjutkan pertanyaan, seperti "Apa kamu punya saran atau ide supaya kita gak ribut lagi?" pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan membantu untuk bisa mendengarkan perspektif anak dan membuatnya juga merenung, betapa seringnya ia melawan moms. Tidak hanya itu, kalian juga bisa berdiskusi satu sama lain untuk memecahkan permasalahan ini. 4. Selalu mengetahui permasalahan anak Masalah keributan bukan hanya dari kesalahpahaman komunikasi. Ada juga akar lain, seperti kurang tidur, banyak tugas sekolah, bertengkar dengan sahabat, kesulitan belajar, atau aktivitas yang terlalu padat. Hal inilah yang membuat anak menjadi mudah emosi dan melampiaskannya kepada moms. Karena itu, perlu mengajak anak untuk selalu bercerita dan terbuka kepada moms mengenai kehidupannya setiap hari, baik tentang sekolah maupun pertemanannya. Penulis: Elsa Himawan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |