Tentu, menghadapi anak yang sedang marah adalah kesulitan tersendiri bagi para orang tua. Rasa jengkel dan geregetan pastinya dirasakan setiap orang tua saat menghadapi situasi ini. Akibatnya, untuk mengakhiri kemarahan anak, tak sedikit orang tua yang justru malah membentak, memukul, dan mengancam. Hal itu hanya menimbulkan rasa takut pada anak sesaat, tetapi tidak menyelesaikan akar dari kemarahannya.
Sebenarnya, momen menghadapi kemarahan anak bisa moms jadikan kesempatan untuk mengajarinya soal kecerdasan interpersonal lhoo... Menurut laman verywellfamily, berikut 5 hal yang bisa moms ajari jika anak sedang marah: 1. Ajari anak untuk mengungkapkan perasaan Saat anak marah, mereka cenderung menyerang dan berteriak. Hal ini dilakukan karena mereka tidak bisa mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata. Untuk membantu anak belajar mengidentifikasikan perasaan mereka, ajarkan untuk mengenali perasaan dasar, seperti sedih, senang, takut,dan marah. Saat anak sudah mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang emosi dan mereka bisa menggambarkan perasaan tersebut, moms dapat mengajarkan mereka untuk mengidentidikasi perasaan lain, seperti frustasi, kecewa, khawatir, kesepian. 2. Ajari soal termometer kemarahan Termometer amarah adalah ukuran yang dapat membantu anak mengenali tanda-tanda bahwa kemarahan mereka meningkat. Moms bisa memulainya dengan memberikan angka 0 hingga 10. Pada termometer amarah nol, berarti "tidak ada amarah sama sekali". Pada termometer angka 5 berarti "ada kemarahan dalam tingkat sedang", dan angka 10 berarti, "kemarahan yang paling besar". Dengan demikian, anak dapat semakin mengenali diri mereka sendiri terutama pada saat kemarahan sedang terjadi. 3. Ajari mereka untuk menenangkan diri Ketika marah, anak cenderung melakukan tindakan menyerang, berteriak, dan menangis tanpa henti. Karena itu, moms bisa mengajari mereka untuk menenangkan diri. Misalnya, moms dapat memberikan anak waktu untuk duduk dan merenung soal apa yang membuatnya marah. 4. Ajari soal teknik manajemen kemarahan Salah satu cara terbaik untuk membantu anak yang sedang marah adalah mengajari mereka soal teknik pengelolaan amarah yang spesifik. Misalnya, menarik napas dalam-dalam, menghitung angka sampai 10, dan menepuk pelan pundak. 5.Ajari bahwa ledakan amarah bukanlah solusi dari permasalahan Terkadang, anak menilai bahwa ledakan amarah adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, ketika anak tidak mendapatkan mainan yang diinginkan, mereka cenderung melampiaskannya dengan amarah. Biasanya, orang tua segera memberikan mainan tersebut agar anak bisa diam. Moms, hal itu bukanlah solusi yang benar, melainkan membentuk pola pikir anak bahwa marah adalah cara terbaik untuk mendapatkan sesuatu. Penulis: Elsa Himawan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
January 2023
Categories |