Sumber: Instagram/ @nirinazubir_ Nirina Zubir bersama suaminya, Ernest Farditan dan anak mereka tidak bisa kembali ke Jakarta. Kini mereka terjebak di Labuan Bajo.
Mereka tidak bisa pulang karena adanya penerapan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal tersebut diceritakan Nirina melalui caption foto yang diunggah di Instagram pribadinya pada Selasa (13/07/2021). "Jadi ceritanya begini teman-teman, karena suatu hal, kami berada di Labuan Bajo sebelum PPKM dimulai," ungkapnya. Nirina mengaku berangkat ke sana menggunakan jalur darat. Nirina juga sudah menyiapkan semua berkas untuk syarat berpergian termasuk sertifikat vaksin hingga hasil tes swab PCR Covid-19. Saat itu, dia mengira bahwa semuanya akan baik-baik saja sampai kembali ke Jakarta. "Karena merasa sudah ada surat vaksin dan komit tuk melakukan pcr sebelum pulang setelah selesai dengan kegiatan kami, kami pikir pulang tidak akan menjadi kendala," lanjutnya. Namun sayangnya, semua di luar jangkauan Nirina. Pelabuhan di Labuan Bajo mendadak ditutup akibat dampak PPKM Darurat. "Sampai ternyata baru diketahui Labuan Bajo pun menerapkan PPKM dan menutup jalur penyeberangan kapal ferry yang kami gunakan untuk membawa kendaraan berpenumpang keluar pulau ini," ungkapnya. Nirina tidak bisa pulang karena dari Jakarta sudah menggunakan mobil. Dia pun bersama keluarga memilih menetap sementara hingga PPKM selesai. "Karena kami membawa mobil dari jakarta, jadi ferry yang kami gunakan sebelumnya itu adalah satu-satunya jalan kami keluar dari pulau ini," ujarnya. "So, akhirnya kami sekeluargapun memutuskan akan menetap di #labuanbajo sampai PPKM selesai," lanjutnya. Di akhir tulisan Nirina meminta didoakan agar bisa selalu sehat. "Kita saling mendoakan ya teman-teman. Kami sekeluarga sehat dan baik disini. Stay safe saty healthy juga ya teman-teman," ujarnya. Penulis: Tyas Sukma
0 Comments
Sumber: Instagram/ @mobildaruratpadodi Mobil milik Omesh sudah disulap menjadi mobil darurat untuk membantu mobilitas pasien COVID-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Mobil darurat itu diberi nama Padodi, akronim dari harapan, doa, dan dedikasi. Bagi yang membutuhkan mobil darurat ini dijelaskan bagaimana cara memesannya melalui akun instagram @mobildaruratpadodi. "Beroperasi di area Jakarta dan sekitarnya, silakan menghubungi kami dengan cara WA," tulis @mobildaruratpadodi. Nomor WhatsApp (WA) yang dicantumkan ialah +6281230009215. Sebelumnya Ananda Omesh juga sudah menginformasikan bahwa mobil darurat ini hanya melayani pengantaran pasien COVID-19 dengan persyaratan tertentu. "Untuk temen-temen yang membutuhkan mobil darurat ini, sekali lagi kami hanya bisa mengantarkan pasien dalam kondisi sadar, tidak dalam kondisi kritis, karena ini bukan ambulans, ini mobil darurat," kata Omesh dalam akun instagram pribadinya. Omesh juga sempat memperlihatkan ubahan dalam mobil darurat tersebut. Mobil itu sudah tak lagi memiliki jok baris kedua dan ketiga seperti mobil van. Terlihat beberapa alat penunjang sudah terpasang mulai dari masker, tabung oksigen, stretcher dan kursi roda. "Terus juga untuk teman-teman harus sudah memiliki RS rujukan, kondisi posisinya di mana, nanti mungkin kita bisa kasih tau teman-teman untuk persyaratannya gimana dan di mana, doakan ya teman-teman, Bismillah," sambung dia. Mobil darurat akan dikendarai oleh dua relawan juru mudi, di bawah pantauan dokter melalui telepon, mengantarkan maksimal ke dua rumah sakit atau lokasi tujuan, dan menunggu maksimal 1 jam di setiap rumah sakit atau lokasi tujuan. Dalam akun @mobildaruratpadodi, ada beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) pengantaran pasien COVID-19 menggunakan mobil darurat padodi, di antaranya; - pasien dalam kondisi SADAR (tidak kritis) - pasien menunjukkan hasil swab PCR positif - pasien sudah MEMASTIKAN rumah sakit/lokasi tujuan sebelum diantarkan - pasien membawa kebutuhan medis PERSONAL - Wajib didampingi keluarga/wali pasien (kami sediakan APD) Penulis: Tyas Sukma Sumber: Instagram/ @titantyra Beauty influencer Titan Tyra mengumumkan kabar mengejutkan sekaligus membahagiakan. Titan mengumumkan pernikahannya dengan tunangannya Gaius Ong. Rupanya mereka sudah menikah diam-diam selama tiga bulan.
Titan pun menjelaskan bahwa dia seharusnya menikah dengan tunangannya itu di bulan September. Tapi dipercepat karena alasan satu dan lain hal. "Kami seharusnya menikah pada September tahun ini, cuma karena keluarganya nggak bisa balik ke Singapur lagi nanti, quarentine dua minggu dan harus bayar 20 juta, jadi kita tunda ke tahun depan di bulan Juli," ujar Titan di video di channel Youtubenya yang diunggah pada Rabu (14/07/2021). "Pada dasarnya Covid jadi alasannya," tambah Gaius. "Jadi kita itu three months marry. No body knows," ujar Titan. Titan menceritakan bahwa pernikahannya dilakukan secara sederhana tanpa perayaan di bulan April. Mereka menandatangani dokumen pernikahan di rumah dan hanya disaksikan oleh keluarga Titan. "Ya udah kita sudah legally married. Tapi ada beberapa hal yang belum kita lakuin. Misalnya bertukar janji, jadi semua hal-hal yang emosional, semua hal-hal yang romantis, itu kita nggak lakuin, jadi kita nggak mau merusak the actual Bali wedding day, so we're just legally married and that's it," ujar Titan. Titan kemudian menjelaskan alasan utamanya pernikahannya dipercepat. Menurutnya karena orang tuanya yang tradisional. "Jadi alasan utama kita menikah duluan itu adalah ibu saya. Jadi Mrs. Zhang Kai Rong ini orangnya super tradisional yang seperti followers utama aku pasti tau. Jadi Gaius juga nggak boleh bahkan di dalam kamarku nonton Netflix. Kita nggak boleh Insta Story kalau dia masuk kamar aku. Jadi yaudah lah dari pada kita nunggu setahunan lagi, mending kita nikah aja dulu jadi kita bisa cuddle-wuddle," ujar Titan. Penulis: Tyas Sukma Dunia hiburan Tanah Air kembali diwarnai dengan kabar duka. Artis Jane Shamilar meninggal dunia pada pagi tadi (4/7/21) setelah berjuang melawan Covid-19. Kepergian Jane memberikan duka yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Termasuk sederet selebriti yang mengenal sosoknya. Ini dia sederet ungkapan belasungkawa dari kerabat Jane yang turut merasa kehilangan atas meninggalnya Jane Shalimar. Penulis: Tyas Sukma |
Archives
December 2022
Categories |