MOMSFLUENCER
  • Home
  • Parenting
  • Selebriti
  • Momspreneur
  • Kesehatan
    • Gizi & Nutrisi
  • Sex & Relationship
  • Kehamilan
  • Menyusui
  • Fashion & Beauty
  • Resep
  • Home & Living
  • Traveling
  • Brand Partner

Bolehkah Orang Tua Berdebat di Depan Anak?

5/18/2021

0 Comments

 
Picture
Sering berbeda pendapat merupakan hal yang biasa, bahkan di dalam hubungan keluarga sekali pun. Anda bisa saja tidak setuju dengan pilihan pasangan, ataupun tidak sependapat dengan argumen pasangan.

Terlebih lagi, selama pandemi semua orang semakin rentan mengalami stres. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Michigan pada tahun 2020, menemukan bahwa pasangan suami-istri cenderung lebih sering bertengkar soal finansial dan permasalahan rumah tangga lain selama pandemi.

Terkadang berdebat di depan anak bisa menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Namun, apakah hal ini baik? Dilansir dari Parents, simak penjelasannya berikut.

Menurut Beth Proudfoot, LMFT, spesialis anak dan ahli perawatan anak di California, menyatakan bahwa perdebatan orang tua adalah hal yang sulit dihindari.

“Salah satu masalah terbesar yang muncul selama pandemi adalah kurangnya privasi bagi pasangan. Anak-anak selalu bersama orang tua,” ujar Beth Proudfoot.

Tapi ada pula perdebatan yang membuahkan solusi, yang sebenarnya baik jika dipertunjukkan kepada anak. Hal ini dapat mengajarkan anak tentang cara orang dewasa menyelesaikan permasalahan bersama.

“Berdebat adalah salah satu bentuk komunikasi. Pertentangan dan kebutuhan akan resolusi adalah hal alami dan bagian penting dalam kehidupan keluarga,” tutur Penny Mansfield, ahli relasi dan pimpinan One Plus One (lembaga amal dan penelitian tentang relasi di Inggris).

Sayangnya, menurut Penny, orang tua sering berbuat kesalahan saat berdebat di depan anak. Orang tua cenderung memulai argumen di depan anak-anak, namun tidak menyelesaikannya di depan mereka, karena merasa bahwa lebih baik perdebatan itu dibiarkan saja atau diselesaikan di tempat lain.

Realitanya, anak-anak akan mendapatkan manfaat jika melihat resolusi di dalam perdebatan Anda dan pasangan. Terlebih lagi, mereka bisa ikut khawatir jika perdebatan tidak tampak selesai. Kuncinya, Anda perlu berdebat dengan baik di depan Anak.

Bagaimana Berargumen Dengan Baik

Pertentangan adalah hal yang wajar di dalam keluarga, Anda perlu menerimanya serta menjaganya tetap sehat. Studi yang dilakukan oleh Institute of Family Studies menemukan bahwa konflik orang tua yang panas, dilakukan dengan sering, dan kasar, dapat berdampak pada kesehatan mental anak dan bisa berujung pada masalah perilaku, agresif, serta krisis hubungan.

Berikut ini ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat harus berargumen di depan anak:

1. Fokus dengan napas. Penny mengatakan bahwa Anda perlu berdebat dengan tenang. Jaga napas tetap stabil agar Anda tidak kehilangan kesabaran.

2. Dengarkan pasangan. Anda mungkin merasa pasangan pantas untuk disalahkan, tapi Anda tak akan mendapatkan solusi dengan melakukan ini. Penting bagi Anda untuk memberikan kesempatan bagi Pasangan untuk beropini dengan suasana yang tidak menghakimi sebelum Anda meresponsnya.

3. Tetap sesuai jalur. Jangan mulai membicarakan satu hal namun fokus dengan hal lainnya.

4. Gunakan kata-kata yang tepat. Anda bisa pakai frasa “Menurutku” dan “Kurasa” untuk memulai opini. Hal ini dapat membantu pasangan memahami apa maksud Anda dengan lebih baik. Frasa ini juga tidak terdengar mengancam, dan memperkenankan keterlibatan semua pihak.

5. Tunggu waktu yang baik. Mungkin Anda ingin segera membicarakan sesuatu ketika pasangan baru selesai bekerja. Untuk itu, Anda bisa mulai dengan “Aku ingin membicarakan sesuatu, namun sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat” untuk memberikan tanda pada pasangan. Anda perlu cari waktu di mana Anda dan pasangan bisa berdiskusi dengan kepala dingin.

6. Jangan gunakan metode yang destruktif, termasuk bertindak agresif secara verbal dan fisik, silent treatment, atau berteriak yang sudah terbukti buruk, baik bagi Anda, pasangan, bahkan anak.

7. Pertimbangkan anak-anak. Ada kalanya anak ingin terlibat, baik melerai atau bahkan memprovokasi. Di situasi seperti ini, maka penting bagi Anda dan pasangan untuk berhenti berdebat. 
 
Penulis: Tyas Sukma
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    July 2021
    June 2021
    May 2021

    Categories

    All
    Kesehatan
    Seks
    Sex And Relationship

Kategori
Home
Parenting
Momspreneur​
​Kesehatan
​Gizi & Nutrisi
Selebriti
Kehamilan
Menyusui
Sex & Relationship
​Fashion & Beauty
​Resep
Home & Living
Traveling
Informasi
Mengenai Kami
​Hubungi Kami
© COPYRIGHT 2019 MOMSFLUENCER. ALL RIGHTS RESERVED.
  • Home
  • Parenting
  • Selebriti
  • Momspreneur
  • Kesehatan
    • Gizi & Nutrisi
  • Sex & Relationship
  • Kehamilan
  • Menyusui
  • Fashion & Beauty
  • Resep
  • Home & Living
  • Traveling
  • Brand Partner